Tanda Kelahiran Yesus Kristus yang Lama Dicari Diungkap NASA

Redaksi,  CNBC Indonesia
19 December 2025 14:55
Palestinians use phones to record as a Christmas tree is lit up in Manger Square outside the Church of the Nativity, in Bethlehem, in the Israeli-occupied West Bank, December 6, 2025. REUTERS/Mussa Qawasma
Foto: REUTERS/Mussa Qawasma

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam Alkitab, ada kisah soal "Star of Bethlehem" atau "Bintang Timur." Selama ratusan tahun, astronom dari segala zaman telah mencoba mengungkap fakta di balik tanda kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Star of Bethlehem diceritakan sebagai sebuah cahaya di langit yang menuntun tiga raja dari Majus menuju tempat kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. Cahaya tersebut disebut sebagai bintang oleh injil Matius. Injul yang ditulis pada 85 Masehi dalam bahasa Yunani kuno menggunakan kata "astra".

Namun, kisah soal Bintang Timur membuatnya unik. Dalam Alkitab, dinyatakan sebuah cahaya muncul di langit bagian selatan kemudian berhenti di atas kepala.

Pergerakan cahaya ini aneh karena bagi manusia yang mengamati dari permukaan Bumi, semua benda langit terlihat terbit di timur kemudian terbenam di barat. Pergerakan semu itu terjadi karena arah rotasi Bumi yang berlawanan dari arah jarum jam.

"Saya ingat duduk memandang, dan berpikir saya tahu apa yang bisa seperti itu," kata Mark Matney, astronom dari NASA, bercerita tentang pengalamannya menyaksikan pertunjukan di sebuah planetarium seperti dikutip oleh Scientific American.

Salah satu hipotesis yang paling sering muncul adalah cahaya tersebut adalah planet yang sejajar. Namun, Matney mengusulkan hipotesis baru yaitu cahaya tersebut adalah sebuah komet.

Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of the British Astronomical Association yang ditulis oleh Matney, fakta soal komet ditemukan dalam catatan asal China dari tahun 5 SM.

Matney menduga asalnya adalah sebuah komet yang berasal dari Awan Oort, yang berada di luar Tata Surya. Jika sebuah komet lewat sangat dekat dengan Bumi, manusia bisa salah menduganya sebagai bintang yang terlihat pada siang hari dan kemudian diam tidak bergerak di langit.

"Komet bisa terlihat 'diam' jika jalurnya seakan menabrak Bumi. Itu yang terjadi jika objek lewat sangat dekat dengan Bumi," katanya.

Dalam catatan yang berasal dari China, penulisnya menyebutnya sebagai "bintang sapu" yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan komet. Pengamat yang sama menyatakan bintang itu bertahan di lokasi yang sama selama 70 hari.

Menurut Matney, deskripsi ini sejalan dengan hipotesisnya soal komet yang jalurnya bertabrakan dengan Bumi. Namun, ia menegaskan ia hanya memberikan ide baru soal benda langit yang pergerakannya bisa menjelaskan keanehan Bintang Timur.

"Saya yakin tulisan ini tidak akan menjadi yang terakhir soal Star of Bethlehem, tetapi bisa menjadi sumbangan berarti untuk astronomi forensik," kata Frederic Walter, dari Stony Brook University.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesawat Alien Serang Bumi Tahun Ini, Ilmuwan Ungkap Jadwalnya


Most Popular
Features