Tidak Lagi Jawasentris, Internet Telah Jangkau Hingga Pelosok Negeri
Jakarta, CNBC Indonesia - Di negara kepulauan seperti Indonesia, internet bukan sekadar teknologi, tetapi jembatan yang menghubungkan pulau-pulau, menyatukan masyarakat, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara. Internet dapat menembus lautan, menghapus jarak, dan menghadirkan kesempatan yang sama bagi masyarakat di pulau besar maupun pulau terpencil.
Sayangnya, akses internet di Indonesia belum merata dan karena sebelumnya hanya hanya berpusat di Jawa, terutama kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sementara pulau lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi harus mengeluarkan ongkos cukup mahal untuk dapat terkoneksi ke internet dan karenanya cakupannya terbatas.
Padahal kehadiran internet bisa memberikan kesempatan dan potensi baru bagi masyarakat, dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Untuk itu, pemerintah pun gencar membangun infrastruktur telekomunikasi untuk menghadirkan internet yang merata.
Salah satu lompatan besar yang dilakukan adalah peluncuran Proyek Palapa Ring, yang kemudian diperkuat dengan satelit SATRIA-1 dan ribuan akses internet. Tidak berhenti di situ, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), menggenjot penetrasi internet dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) demi memperluas akses internet.
Hingga November 2025, BAKTI telah membangun sekitar 7.196 BTS 4G di 172 kabupaten dan 33 provinsi (berdasarkan pemekaran terbaru, data di BAKTI provinsi Papua dan Papua Barat belum dipecah). Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan per Agustus 2024 yang tercatat 5.093 BTS di 25 provinsi yang tersebar di 138 kabupaten/kota.
Masifnya pertumbuhan ini , tercermin dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penggunaan internet di Indonesia meningkat dalam periode 2014-2024. Pada 2014, hanya sekitar 17,14% (perdesaan dan perkotaan) penduduk berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet. Angka ini meningkat tajam menjadi 72,78% pada 2024, terutama di wilayah pedesaan.
Menghadirkan internet secara merata di seluruh negeri pun tidak mudah, beberapa tantangan utamanya mulai dari geografis dan sebaran penduduk, karena banyak wilayah yang sulit dijangkau secara ekonomis. Kemudian kualitas jaringan yang belum konsisten, investasi 5G yang tinggi, hingga kesenjangan digital.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, penetrasi internet nasional pun melesat dan ini mencapai 80,66% atau sekitar 229,43 juta jiwa dari seluruh populasi. Cakupan jaringan 4G sudah mencapai 90% sementara cakupan 5G sebesar 26%.
Â
(rah/rah)[Gambas:Video CNBC]