MARKET DATA

Burung Paling Beracun di Dunia Ditemukan di RI, Begini Dampaknya

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
16 December 2025 12:35
Burung Whistlers. (Tangkapan Layar IFLscienceJerry Oldenettel via flickr)
Foto: Burung Whistlers. (Tangkapan Layar IFLscienceJerry Oldenettel via flickr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Burung Pitohui merupakan burung paling beracun di dunia. Ternyata spesies burung itu hidup di Indonesia, yakni di hutan Papua.

Seorang peneliti dari Universitas Copenhagen, Kasus Bodawatta mengungkapkan pengalamannya bertemu dengan Pitohoi. Dia harus mengambil sampel dari burung yang disebut regent whistler (pachycephala schlegelii).

Dia menjelaskan dirinya seperti menangis saat terpapar racun burung. Matanya mengeluarkan air mata dan ini membuat warga sekitar bertanya-tanya.

"Orang berpikir saya sedang sedih dan tertekan dalam ekspedisi karena melihat saya mengeluarkan air mata. Hidung saya juga berair," kata Bodawatta, dikutip dari IFLscience.

"Padahal, saya hanya duduk sambil mengambil sampel burung Pitohui, burung paling beracun di planet," ia menambahkan.

Selain Pitohoi, burung beracun lain adalah jenis burung lonceng rufous-naped (Aleadryas rufinucha). Keduanya menyimpan neurotoxin berjenis batrachotoxin yang paling berbahaya, jika terpapar membuat mata berair.

Batrachotoxin yang ditemukan pada dua burung yang hidup di Papua berasal dari makanan yang dikonsumsinya di hutan. Sepertinya bukan karena dari burung melainkan berkontak dengan salah satu bagian hewan.

Racun akan masuk ke dalam bulu. Namun tak ada efek pada burung, sementara manusia yang mengonsumsinya bisa menyebabkan kematian.

Sejumlah penduduk lokal mengungkapkan memakan daging atau hanya memegang kedua jenis burung itu akan membuat badan terasa terbakar.

Racun itu semacam senjata untuk melindungi burung dari serangan predator. Jadi Anda perlu berhati-hati jika bertemu dengan kedua jenis burung tersebut!

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Burung Beracun Berkeliaran di Wilayah RI, Begini Dampaknya


Most Popular
Features