MARKET DATA

Petaka Buat Driver Online Meluas, Tandanya Sudah Mendekat ke RI

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
04 December 2025 13:45
Kabin depan taksi robot tanpa sopir buatan Baidu
Foto: Baidu

Jakarta, CNBC Indonesia - Waymo, perusahaan taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) milik Alphabet, induk Google, mengumumkan perluasan uji coba kendaraan tanpa pengemudi ke tiga kota baru, Baltimore, Pittsburgh, dan St. Louis.

Langkah ini menambah panjang daftar wilayah operasional dan uji coba Waymo, yang kini mencapai 26 pasar, sekaligus memantik kekhawatiran soal masa depan para pengemudi transportasi online.

Waymo memastikan uji kemudi manual akan dimulai pekan ini di tiga kota tersebut, sebelum nantinya membuka layanan penuh dengan kendaraan sepenuhnya otonom.

"Harapannya dapat menyediakan layanan perjalanan sepenuhnya otonom di wilayah tersebut," ujar juru bicara Ethan Teicher, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/12/2025).

Dalam beberapa minggu terakhir, Waymo makin agresif mengumumkan ekspansi pasar. Gelombang perluasan ini terjadi di tengah persaingan panas dengan para raksasa teknologi lain seperti Amazon dan Tesla.

Amazon melalui Zoox telah menawarkan perjalanan gratis di Las Vegas dan San Francisco, sementara Tesla resmi menghadirkan layanan ride-hailing dengan pengawas manusia di Austin dan San Francisco tahun ini.

Pada November Waymo juga mengonfirmasi rencana memulai uji kemudi manual di Minneapolis, Tampa, dan New Orleans. Perusahaan itu menargetkan meluncurkan layanan di Houston, San Antonio, dan Orlando pada 2026.

Selain itu, Waymo telah memperluas layanan robotaxi di jalan bebas hambatan di San Francisco, Los Angeles, dan Phoenix, serta menunjuk kepala keuangan baru untuk memperkuat strategi ekspansinya.

Layanan robotaxi Waymo kini mencatat lebih dari 250.000 perjalanan berbayar setiap pekan di Austin, Bay Area San Francisco, Phoenix, Atlanta, dan Los Angeles. Sejak diluncurkan pada 2020, perusahaan itu mengklaim telah memberikan lebih dari 10 juta perjalanan berbayar.

Ekspansi ke kota-kota baru, termasuk yang memiliki cuaca lebih dingin, menunjukkan keyakinan Waymo bahwa teknologi mereka semakin matang. Namun, bagi jutaan pekerja transportasi online, kabar ini bisa menjadi sinyal ancaman serius.

Petaka Buat Driver Online Mendekat ke RI

Bukan cuma di AS dan China, industri robotaxi mulai berekspansi ke Asia Tenggara, khususnya Singapura. Baru-baru ini, perusahaan mobil otomatis asal AS, May Mobility, telah mengamankan investasi dari raksasa transportasi online berbasis Singapura, Grab. May Mobility memang sudah memantapkan rencana untuk berekspansi ke wilayah Asia Tenggara pada tahun depan.

Kesepakatan antara May Mobility dan Grab merupakan langkah lebih lanjut untuk menggelar robotaxi secara global, dikutip dari Reuters beberapa saat lalu. Kesepakatan ini juga menciptakan blueprint tentang bagaimana robotaxi bisa dikelola dalam platform pemesanan kendaraan yang sudah ada.

Grab sendiri merupakan salah satu 'raja ojek online' di Indonesia. Belum jelas apakah kesepakatan dengan May Mobility nantinya akan membuat robotaxi masuk ke Indonesia melalui Grab.

Setelah kesepakatan dengan May Mobility, terbaru Grab juga mengumumkan investasi senilai US$60 juta (Rp1 triliun) untuk firma pengemudian jarak jauh (remote driving) Vay Technology, dikutip dari Reuters, beberapa saat lalu.

Reuters melaporkan bahwa Grab mencoba memanfaatkan platform layanan transportasi online-nya untuk menggelar kendaraan otomatis. Hal ini secara luas dipandang sebagai masa depan transportasi online.

"Masa depan mobilitas di Asia Tenggara akan menjadi model hibrida yang mengandalkan keahlian mitra pengemudi kami di samping kendaraan otomatis dan layanan mengemudi jarak jauh," ujar CEO Grab, Anthony Tan, dikutip dari Reuters.

Jika Vay mencapai tahap tertentu, Grab mengatakan akan menambah investasi senilai US$350 juta dalam tahun pertama. Level yang dimaksud adalah terkait dengan pendapatan konsumen, cakupan kota di AS, standar keamanan dan teknologi, serta perizinan regulator untuk beroperasi di kota-kota yang lebih banyak di AS.

Sebagai informasi, Vay mengandalkan 'teledriver' untuk mengarahkan mobilnya ke calon pelanggan, yang kemudian dapat mengemudikan kendaraan itu sendiri. Pada Januari 2024, Vay meluncurkan layanan komersil pertamanya di Las Vegas.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa Ojol Ini Cabut dari RI, Pimpin Revolusi yang Ancam Para Driver


Most Popular