MARKET DATA

Belanda Mohon ke China, Pabrik Mobil Dunia Bisa Berhenti Total

Redaksi,  CNBC Indonesia
01 December 2025 10:50
Logo perusahaan semikonduktor milik China, Nexperia, dipajang di fasilitas pembuat chip di Jerman, setelah pemerintah Belanda mengambil alih kendali dan badan industri otomotif membunyikan peringatan atas kemungkinan dampaknya pada produksi mobil, di Hamburg, Jerman, 23 Oktober 2025. (REUTERS/Jonas Walzberg)
Foto: Logo perusahaan semikonduktor milik China, Nexperia, dipajang di fasilitas pembuat chip di Jerman, setelah pemerintah Belanda mengambil alih kendali dan badan industri otomotif membunyikan peringatan atas kemungkinan dampaknya pada produksi mobil, di Hamburg, Jerman, 23 Oktober 2025. (REUTERS/Jonas Walzberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nexperia, produsen chip yang berbasis di Belanda, kehilangan kendali atas unit bisnis mereka di China. Produksi yang berhenti di China membuat rantai pasok Nexperia lumpuh sehingga mengancam kelangsungan produksi industri otomotif di seluruh dunia.

Dalam surat terbuka, Nexperia meminta kepada unit bisnis mereka di China untuk memulihkan operasional rantai pasok. Surat terbuka itu adalah langkah terbaru perusahaan setelah berulang kali mencoba berkomunikasi dengan anak usahanya lewat "saluran konvensional."

Perkembangan ini adalah kelanjutan dari pertarungan sengit antara Belanda dan China yang bisa mengancam kelangsungan produksi merek mobil di seluruh dunia, sebagai pengguna utama chip buatan Nexperia.

"Kami menyambut baik komitmen otoritas China untuk memfasilitasi pemulihan ekspor dari fasilitas milik Nexperia di China dan subkontraktor kami, untuk memulihkan arus rantai pasok produk kami ke pasar global," kata Nexperia yang berbasis di Belanda. "Namun, pengguna di berbagai industri masih melaporkan ancaman penghentian produksi. Situasi ini tak bisa berlanjut."

Pemerintah Belanda mengambil langkah untuk mengambil alih Nexperia dari perusahaan induknya yang berbasis di China, Wingtech Technology, dengan alasan untuk mengantisipasi pelanggaran hak intelektual. Wingtech mengakuisisi Nexperia dari Philips beberapa tahun sebelumnya.

Sebagai langkah balasan, pemerintah China menghalangi produk Nexperia diekspor keluar dari China.

Wingtech, lewat pernyataannya, menyatakan surat dari Nexperia Belanda mencantumkan tuduhan yang tidak benar dan menyesatkan. "Perampasan kendali Wingtech dan hak pemegang saham atas Nexperia yang tidak berdasarkan hukum adalah akar dari kekacauan rantai pasok."

Tujuan utama pemerintah Belanda, lanjut Nexperia, adalah "membangun rantai pasok tanpa China."

Produk utama Nexperia adalah transistor, dioda, dan komponen pengelola daya yang diproduksi di Eropa kemudian dirakit dan diuji coba di China. Komponen tersebut kemudian diekspor dari China ke pabrik di seluruh dunia.

Menurut CNBC International, chip buatan Nexperia berteknologi rendah dan murah tetapi digunakan oleh hampir semua perangkat yang ditenagai listrik. Pada mobil, chip Nexperia digunakan untuk menghubungkan baterai ke motor, lampu, sensor, sistem pengereman, airbag, sistem hiburan, dan jendela.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun China Ramai-ramai Lari ke Amerika, Taktik Trump Berhasil


Most Popular