Demam Dracin Makin Parah, Warga Asia Tenggara Sudah Kecanduan
Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena drama pendek atau short drama kian populer di Asia Tenggara seiring bergesernya pola konsumsi konten digital. Drama pendek tersebut kerap diistilahkan 'dracin' (drama China), sebab kebanyakan berasal dari Negeri Tirai Bambu.
Laporan e-Conomy SEA 2025 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan lonjakan signifikan pada unduhan aplikasi drama pendek sepanjang paruh pertama 2025.
Menurut laporan tersebut, kontribusi aplikasi drama pendek terhadap total unduhan platform video-on-demand (VOD) naik tajam 56% di 2025, dari 31% pada paruh pertama 2024. Angka unduh aplikasi short drama tumbuh 120% secara tahun-ke-tahun (year-on-year/YoY).
Dari sisi pengguna aktif, aplikasi drama pendek juga menunjukkan peningkatan pesat. Pangsa pengguna aktif aplikasi ini naik dari 5% menjadi 17%, atau melonjak 200% YoY.
Laporan tersebut menyebutkan, format drama pendek menjadi tren baru yang dimanfaatkan pemain lokal dan China untuk bersaing secara efisien dengan raksasa global.
Biaya produksi yang lebih rendah dan durasi konsumsi yang singkat membuat format ini lebih menarik bagi pengguna di kawasan Asia Tenggara.
Format ini memanfaatkan biaya produksi yang lebih rendah serta durasi perhatian pengguna yang lebih singkat.
"Hambatan akses juga menurun bagi pengguna, dengan hadirnya model pembayaran yang fleksibel seperti berbasis iklan (ad-supported), token, dan sistem berlangganan yang fleksibel," tulis laporan tersebut.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kualitas Internet Indonesia Memprihatinkan, Cek Data Terbaru 2025