Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban, Rekening Ludes!
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak modus penipuan yang dilancarkan penjahat siber melalui platform pesan singkat populer, WhatsApp. Selain metode phishing dengan link palsu, ada juga modus penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan fitur pembagian layar (screen-sharing).
Modus penipuan melalui fitur screen-sharing kian meningkat dan menjerat banyak korban. Penipu mengelabui korban untuk mengakses data pribadi mereka, sehingga bisa menyebabkan kerugian berupa pencurian identitas hingga uang.
Biasanya, penipu menyamar sebagai perwakilan customer service. Mereka lalu meyakinkan korban untuk membagikan layar HP sebagai langkah menyelesaikan masalah tertentu.
Saat korban patuh, penipu bisa dengan mudah mencuri detail login, OTP, dan informasi perbankan yang tampak di layar, dikutip dari Mashable India, Senin (10/11/2025).
Menanggapi fenomena penipuan baru ini, Meta memperkuat pertahanan WhatsApp dengan tool keamanan baru berbasis kecerdasan buatan (AI). Tool ini difokuskan untuk mencegah penipuan screen-sharing yang kian populer.
Bentuknya berupa sistem peringatan real-time yang akan mewanti-wanti pengguna sebelum membagikan layar ketika sedang melakukan panggilan video (video call) dengan kontak tak dikenal.
Dengan begitu, pengguna bisa lebih berhati-hati sebelum menyetujui screen-sharing dengan kontak asing, misalnya dari customer service atau layanan serupa.
Perlu diketahui, penipuan online biasanya sukses karena memanipulasi kepercayaan, urgensi, dan kontrol ke korban. Banyak korban ditekan dan dibuat percaya bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar selamat dari 'petaka'. Saat korban panik, di situlah penipu bisa memanipulasi mereka.
Pakar memperingatkan agar pengguna WhatsApp tak pernah membagikan layar ke kontak asing. Diingatkan pula bahwa kode verifikasi dan password merupakan data pribadi yang tak boleh diserahkan ke siapa pun, meski kesannya bisa dipercaya.
Belakangan ini Meta kian memperketat sistem keamanan pada platformnya. Perusahaan sudah meruntuhkan 8 juta akun terafiliasi penipuan dan menghapus lebih dari 21.000 pages palsu yang menyamar sebagai perwakilan customer service di beberapa negara, termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina.
Bagi 2 miliar pengguna WhatsApp, sistem peringatan terbaru WhatsApp mungkin terdengar sederhana. Namun, ini merupakan upaya yang diharapkan efektif untuk membasmi penipuan di platform pesan singkat tersebut.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penipuan WhatsApp Korbannya Banyak, Kenali Modus Terbaru di RI