Pria China Obrak-abrik AS, Sekarang Kasih Peringatan Keras ke Dunia

Intan Rakhmayanti,  CNBC Indonesia
10 November 2025 15:35
Peneliti Senior DeepSeek Victor Chen menghadiri Dialog Wuzhen Enam Naga Kecil, selama Konferensi Internet Dunia, di kota Wuzhen, kota Tongxiang, provinsi Zhejiang, Cina, 7 November 2025. (REUTERS/Tingshu Wang)
Foto: Peneliti Senior DeepSeek Victor Chen menghadiri Dialog Wuzhen Enam Naga Kecil, selama Konferensi Internet Dunia, di kota Wuzhen, kota Tongxiang, provinsi Zhejiang, Cina, 7 November 2025. (REUTERS/Tingshu Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sosok di balik DeepSeek yang mengguncang industri teknologi Amerika Serikat (AS) akhirnya muncul di depan publik untuk pertama kalinya. Kemunculannya terjadi hampir satu tahun setelah aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China itu menjadi sorotan dunia. DeepSeek merilis model berbiaya rendah yang mampu menandingi hingga mengungguli model-model AI buatan AS dan sempat meruntuhkan saham para raksasa teknologi Silicon Valley.

Adalah Chen Deli, peneliti senior DeepSeek, yang tampil dalam ajang World Internet Conference di Wuzhen, Provinsi Zhejiang. Ia hadir bersama para bos dari lima perusahaan teknologi lain yang di China kerap dijuluki "enam naga kecil AI".

Kemunculan ini menjadi perhatian lantaran DeepSeek sebelumnya menjadi simbol kebangkitan teknologi China, terutama dalam persaingan ketat dengan AS.

Pada Januari lalu, DeepSeek merilis model AI murah yang performanya mampu mengobrak-abrik dominasi raksasa AI asal AS, termasuk OpenAI dan Google. Sejak itu, nama DeepSeek melejit dan memicu ketegangan baru dalam rivalitas teknologi dua negara adidaya tersebut.

Namun yang menarik, Chen justru menyampaikan pandangan yang cukup pesimistis mengenai masa depan AI. Ia menilai teknologi tersebut dalam jangka pendek memang membantu manusia, tetapi dalam 5-10 tahun ke depan bisa mengancam lapangan kerja.

"Dalam 10-20 tahun ke depan, AI bisa mengambil alih hampir semua pekerjaan manusia, dan masyarakat bisa menghadapi tantangan besar. Karena itu, pada saat tersebut perusahaan teknologi perlu mengambil peran sebagai 'pelindung'," ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (10/11/2025).

Chen mengaku ia sangat optimistis terhadap kemampuan teknologi AI, tetapi ia memberikan peringatan keras mengenai dampak sosialnya. Menurutnya, perusahaan-perusahaan teknologi harus memikirkan mitigasi risiko sejak dini.

Sejak kemunculannya yang mendadak dan fenomenal di awal tahun, DeepSeek sebenarnya jarang tampil di depan publik. Bahkan, CEO sekaligus pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, hanya sekali muncul, yaitu ketika bertemu Presiden Xi Jinping dalam forum dengan pengusaha lokal pada Februari.

Setelah itu, DeepSeek memilih menjauh dari sorotan media dan bahkan absen dari sejumlah konferensi teknologi besar di China.

Meski begitu, langkah-langkah DeepSeek terus diperhatikan ketat. Perusahaan ini kini dipandang sebagai pionir dalam memperkuat ekosistem AI mandiri China, terutama dalam upaya mengurangi ketergantungan pada chip buatan AS. Sejumlah perusahaan chip lokal seperti Huawei dan Cambricon telah menyesuaikan perangkat keras mereka agar kompatibel dengan model AI DeepSeek.

Pada Agustus lalu, pengumuman DeepSeek mengenai model baru yang dioptimalkan khusus untuk chip buatan China bahkan sempat membuat harga saham chip domestik melonjak.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kekuatan Baru Militer China Bikin Amerika Ketakutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular