Amazon Pecat 14.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Bilang Demi Efisiensi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 October 2025 19:50
The logo of Amazon is pictured inside the company's office in Bengaluru, India, April 20, 2018. Picture taken April 20, 2018. REUTERS/Abhishek N. Chinnappa
Foto: REUTERS/Abhishek N. Chinnappa

Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan. Perusahaan menyebut akan memangkas sebanyak 14.000 posisi. Namun mereka tak menyebut detail lokasi mana saja karyawan yang akan di PHK.

Namun sebelumnya, sejumlah laporan media memperkirakan total PHK bisa mencapai hingga 30.000 orang, atau sekitar 10% dari karyawan di raksasa e-commerce asal Amerika Serikat itu.

Dalam pernyataannya di situs resmi, Amazon menyebut kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menjadi lebih kuat dengan mengurangi birokrasi, memangkas jenjang organisasi, dan mengalihkan sumber daya pada hal-hal yang paling penting bagi pelanggan saat ini dan di masa depan.

Langkah efisiensi ini disebut tidak akan berdampak pada tenaga kerja di sektor distribusi dan gudang, yang mencakup lebih dari 1,5 juta karyawan Amazon di seluruh dunia. Pemangkasan lebih banyak difokuskan pada level korporat dan unit non-operasional langsung.

"Langkah ini akan mencakup pengurangan di beberapa bidang dan perekrutan di bidang lain, tetapi secara keseluruhan berarti pengurangan sekitar 14.000 posisi di tenaga kerja korporat kami," demikian pernyataan perusahaan, dikutip dari AFP, Selasa (28/10/2025).

Keputusan ini muncul hanya beberapa hari setelah unit cloud Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan besar (down) yang menyebabkan lumpuhnya berbagai layanan di internet.

Sejumlah platform populer seperti Prime Video, Disney+, Fortnite, Airbnb, Snapchat, Duolingo, hingga layanan pesan seperti Signal dan WhatsApp dilaporkan ikut terdampak.

Amazon dijadwalkan akan merilis laporan keuangan kuartalannya pada Kamis (30/10/2025) mendatang. Investor akan menyoroti kinerja AWS, terutama terkait margin keuntungan dan percepatan pendapatan, di tengah besarnya investasi perusahaan dalam teknologi AI.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Perusahaan Ini Mulai Latih Robot Manusia Jadi Kurir Barang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular