
Jaga Ketahanan Data Center, Uptime Ungkap Kunci Hindari Serangan Siber

Jakarta, CNBC Indonesia - Uptime Institute mengungkapkan bahwa serangan siber menjadi risiko yang harus dicegah dan diantisipasi oleh setiap pengembang data center. Dengan begitu, aspek ketahanan (resiliency) pada data center perlu diperkuat.
Sales Director Indonesia, Uptime Institute, Laurensius Susanto mengatakan, dari 3.500 sertifikat data center yang telah diterbitkan oleh Uptime, sebanyak 1.000 sertifikat di antaranya dikeluarkan dalam dua tahun terakhir. Hal ini menandakan adanya peningkatan signifikan adopsi standar keamanan data center di tengah ancaman serangan siber yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Dalam hal Uptime, ini tentang ketahanan. Tapi kami melampaui itu. Dulu, Uptime benar-benar memperhatikan ketahanan fasilitas," ujar Laurensius dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Digital Ecosystem', Selasa (21/10/2025).
Seiring berjalannya waktu, Uptime memandang ketahanan data center mencakup dari tiga aspek. Di antaranya adalah fasilitas, operasional, dan keamanan siber.
Bila dirinci, Uptime menekankan pentingnya proses perancangan yang komprehensif agar infrastruktur data center yang dibangun benar-benar tangguh. Karena teknologi terus berkembang, pengembang data center juga harus terus mempelajari tata cara mengoperasikan data center secara berkelanjutan dan terhindar dari serangan siber.
Tak ketinggalan, Laurensius menjelaskan, pengembang data center juga harus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang tersebut melalui berbagai pelatihan. Hal ini agar para pekerja di data center semakin terampil dan dapat mengantisipasi risiko serangan siber.
"Pada akhirnya, kita perlu meningkatkan keterampilan orang-orang, agar mereka mampu merancang dan mengoperasikannya. Kami juga menyediakan layanan konsultasi, jika mereka membutuhkannya," tandas dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: AI Makin Marak, Bisnis Data Center "Berlomba" Ekspansi
