Data Center Raksasa Seukuran 70 Lapangan Bola Mau Dibangun di Sini

Intan R. D, CNBC Indonesia
14 October 2025 21:50
Ilustrasi data center. (Dok. Piaxabay)
Foto: Ilustrasi data center. (Dok. Piaxabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan pusat data kecerdasan buatan (AI) raksasa milik Meta di Louisiana, Amerika Serikat, ditolak oleh warga lokal. Fasilitas yang disebut seluas 70 lapangan sepak bola itu dinilai mengancam pasokan air minum, menimbulkan kekeringan, dan bisa meningkatkan biaya listrik bagi masyarakat sekitar.

Proyek senilai US$10 miliar itu digadang-gadang bakal menjadi salah satu pusat data terbesar di dunia untuk menopang bisnis AI Meta. Namun, di balik rencana teknologi tersebut, muncul kekhawatiran besar soal dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.

Menurut laporan sejumlah media AS, satu pusat data dapat mengonsumsi hingga 5 juta galon air minum per hari. Air digunakan untuk mendinginkan sistem komputer berskala besar, dan sering kali dicampur bahan kimia agar tidak berkarat dan mencegah pertumbuhan bakteri. Akibatnya, air tersebut menjadi tercemar dan tidak dapat digunakan kembali.

Kekhawatiran warga Louisiana semakin besar karena wilayah itu sedang dilanda kekeringan, dengan sekitar 1,4 juta penduduk terdampak, menurut data National Integrated Drought Information System (NIDIS). Mereka takut proyek tersebut akan memperparah krisis air yang sudah terjadi, demikian dikutip dari BGR, Selasa (14/10/2025).

Selain itu, proyek Meta diperkirakan membutuhkan peningkatan infrastruktur listrik senilai US$3 miliar. Untuk memenuhi kebutuhan daya, Meta dan perusahaan energi Entergy akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas tambahan 2.262 megawatt. Namun, perjanjian kerahasiaan membuat publik tidak mengetahui berapa besar biaya yang benar-benar ditanggung Meta.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa biaya tambahan energi dan infrastruktur bisa dibebankan kepada warga dan pelanggan listrik lokal. Ledakan kebutuhan listrik dari pusat data juga dikhawatirkan memicu lonjakan dan pemadaman daya di wilayah yang belum memiliki sistem kelistrikan kuat.

Kasus serupa sebelumnya terjadi di Newton County, Georgia, tempat Meta juga membangun pusat data AI. Warga setempat melaporkan masalah pasokan air, termasuk air yang berhenti mengalir, air berubah warna menjadi cokelat, serta kerusakan peralatan rumah tangga.

Juru bicara Meta menyatakan bahwa air untuk proyek di Georgia diambil dari sumber lebih dari 10 mil jauhnya dari area terdampak, sehingga kecil kemungkinan fasilitas tersebut menjadi penyebab. Namun, bagi warga Louisiana, pengalaman itu menjadi peringatan.

Dengan meningkatnya konsumsi energi dan air untuk mendukung perkembangan AI, para ahli menilai ledakan pembangunan pusat data seperti ini tidak hanya membawa kemajuan teknologi, tapi juga risiko besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Listrik AI Dibanding Microwave, Hasilnya Bikin Kaget

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular