Data Center Raksasa Membludak di Mana-mana, Ini Dampaknya

Redaksi, CNBC Indonesia
08 October 2025 17:55
Ilustrasi data center. (Dok. Piaxabay)
Foto: Ilustrasi data center. (Dok. Piaxabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) memicu investasi gila-gilaan untuk membangun infrastruktur data center sebagai 'tulang punggung'. Beberapa saat lalu, Citigroup memperkirakan total belanja infrastruktur AI akan menembus US$2,8 triliun atau setara Rp46.000 triliun hingga 2029 mendatang.

Jumlah itu naik dari proyeksi sebelumnya yang 'hanya' mematok US$2,3 triliun atau sekitar Rp38.000 triliun. Namun, ada dampak yang ditimbulkan dari maraknya pembangunan data center di mana-mana.

CEO Dell Technologies Michael Dell mengatakan permintaan daya komputasi memang sangat besar untuk menopang inovasi AI di masa depan. Namun, ia menilai produksi data center AI pada akhirnya akan membludak dan melebihi kebutuhan yang ada.

"Saya yakin pada titik tertentu akan terlalu banyak [data center] yang dibangun, namun kita tidak melihat tanda-tandanya," kata Dell dalam program 'Closing Bell: Overtime' CNBC International, dikutip Rabu (8/10/2025).

Dell mengatakan bisnis jaringan server pembuat hardware tersebut melonjak 58% pada tahun lalu dan melejit 69% pada kuartal sebelumnya. Model bahasa besar (LLM) yang berevolusi ke multimodal dan sistem multi-agen membuat permintaan kapasitas dan daya pemrosesan AI terus menguat.

Server AI Dell sendiri ditenagai oleh chip Blackwell Ultra dari Nvidia. Dell kemudia menjual perangkatnya ke konsumen seperti penyedia layanan cloud CoreWave dan startup xAI milik Elon Musk.

Saham Dell melonjak 3% pada perdagangan Selasa (7/10) waktu setempat, setelah meningkatkan prediksi pendapatan jangka panjang dan pertumbuhan laba dalam pertemua bersama analis.

Dell meningkatkan prediksi pertumbuhan pendapatan tahunannya menjadi 7-9%, naik dari target sebelumnya 3-4%.

Perusahaan mencatat kinerja moncer pada kuartal-II (Q2) 2025 yang dilaporkan pada Agustus 2025. Dell mengungkap rencananya mengapalkan server AI senilai US$20 miliar pada tahun fiskal 2026. Jumlah itu meningkat 2 kali lipat dari tahun lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pencipta ChatGPT Ketahuan Bangun Kompleks Raksasa di Gurun Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular