Jadwal Supermoon Hari Ini, Waspada Dampaknya di Wilayah RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 October 2025 11:15
Supermoon langka muncul di atas pelabuhan kargo di utara ibu kota Indonesia, Jakarta, pada hari Senin (19 Agustus), menandai supermoon pertama tahun ini. (Reuters/)
Foto: Supermoon langka muncul di atas pelabuhan kargo di utara ibu kota Indonesia, Jakarta, pada hari Senin (19 Agustus), menandai supermoon pertama tahun ini. (Reuters/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan purnama atau Supermoon jadi salah satu fenomena langit yang terjadi bulan Oktober ini. Pada Selasa (7/10/2025), Bulan akan masuk ke fase tersebut.

Mengutip detikcom, BMKG melaporkan Supermoon terjadi pada 10:47 WIB hari ini di Indonesia. Jarak Bumi dengan Bulan mencapai 361.458 km.

Supermoon tahun ini akan sedikit lebih besar dan lebih terang. Sebab jarak Bulan akan 10% lebih dekat dari biasanya.

Hal ini terjadi karena orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips. Jadi akan ada satu waktunya saat Bulan akan berada di sisi terdekatnya atau perigee.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan Supermoon terjadi saat posisi Bulan terdekat dengan Bumi. Dampaknya akan membuat pasang maksimum, atau lebih tinggi dari purnama umumnya.

"Dampaknya, pasang maksimum (gabungan efek bulan dan matahari) menjadi lebih tinggi dari saat purnama umumnya," kata Thomas kepada CNBC Indonesia.

Dia mengatakan seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan Supermoon.

Supermoon hari ini bukan yang terakhir untuk tahun 2025. Setidaknya ada dua kali lagi fenomena akan terjadi hingga akhir tahun.

"Supermoon 2025: 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember," ungkapnya.

Waspada Banjir Pesisir

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Dalam keterangan resmi tertanggal 30 September 2025, BMKG mengatakan banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut. Adapun wilayah-wilayah pesisir yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Pesisir Sumatera Utara

Pesisir Sumatera Barat

Pesisir Kep. Bangka Belitung

Pesisir Banten

Pesisir DKI Jakarta

Pesisir Jawa Barat

Pesisir Jawa Tengah

Pesisir Jawa Timur

Pesisir Bali

Pesisir Nusa Tenggara Barat

Pesisir Nusa Tenggara Timur

Pesisir Kalimantan Utara

Pesisir Kalimantan Timur

Pesisir Kalimantan Selatan

Pesisir Kalimantan Tengah

Pesisir Sulawesi Utara

Pesisir Maluku

"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhandanpesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Adapun lokasi dan waktu potensi terjadinya banjir pesisir di berbagai wilayah Indonesia berada dalam periode 5-16 Oktober 2025. Lebih spesifik di wilayah pesisir Jakarta, potensi banjir rob diprediksi dalam periode 9-14 Oktober 2025 di wilayah berikut ini:

Pesisir Kamal Muara

Pesisir Kapuk Muara

Pesisir Pluit

Pesisir Ancol

Pesisir Kamal

Pesisir Marunda

Pesisir Cilincing

Pesisir Tanjung Priok

Pesisir Kalibaru

Pesisir Muara Angke, Penjaringan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan Temukan Objek Misterius di Antariksa, Muncul Setiap 44 Menit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular