Ramai-ramai Mulai Tinggalkan Media Sosial, Ternyata Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Lini masa media sosial tak seramai belasan tahun lalu saat platform-platform itu baru diluncurkan. Banyak pengguna tak lagi intens menggunakan media sosial seperti dahulu kala. 

Analisis Financial Times berdasarkan data GWI dari ratusan ribu orang dewasa pada lebih dari 50 negara mengungkapkan lebih sedikit waktu yang orang habiskan di media sosial. Jumlahnya menurun hampir 10% pada 2024, khususnya untuk remaja dan orang berusia 20 tahunan.

Rata-rata penggunaan media sosial memang tak sepenuhnya anjlok. Data Reportal menyebutkan masih sekitar 2 jam 20 menit secara global, namun trennya menunjukkan penurunan.

Therapist Daniel Dashnaw dalam blog resminya menyoroti tujuan penggunaan media sosial. Bukan lagi untuk terhubung atau memantau kabar orang terdekat lagi.

Pilihan Redaksi Prabowo Siapkan Aturan soal Tata Kelola MBG, Ini Bocorannya Dituduh Zionis, Konser Robbie Williams Tiba-Tiba Dibatalkan

Dulu pengguna Facebook menggunakannya untuk melihat anak-anak sepupu. Berbeda dengan sekarang pengguna TikTok mengaksesnya untuk mengisi waktu sebelum tidur.

Laporan Financial Times juga menunjukkan hal serupa. Jumlah orang yang mengaku menggunakan media sosial untuk terhubung menurun drastis dan pengguna untuk mengisi waktu luang mengalami peningkatan pesat.

Meski pengguna media sosial terus menurun, namun orang-orang tak sepenuhnya meninggalkan internet. Mereka mengalami perubahan cukup signifikan.

Laporan Sprout Social mengatakan pengguna ingin koneksi 1:1 bukan lagi tanpa batas. Sementara Deloitte memprediksi tren akan bergerak ke video AI skala besar.

Dashnaw juga mengatakan akan ada perubahan nantinya. Salah satunya platform media sosial tetap berdengung namun hanya sebagai latar belakang bukan lagi pusat budaya seperti sekarang.

Koneksi juga akan beralih ke tempat lebih kecil dan lambat. Bukan lagi monetisasi, karena mereka akan terhubung dalam komunitas tertutup.

Terakhir sebagai tontonan sintetis. Tak lagi soal makna, namun video berbasis AI akan mengambil alih metrik mengenai waktu yang dihabiskan.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara