
Heboh Investasi Jumbo Nvidia ke OpenAI, Microsoft Tak Dianggap

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa chip AI, Nvidia, mengumumkan investasi senilai US$100 miliar (Rp1.666 triliun) ke OpenAI pada awal pekan ini. CEO Nvidia Jensen Huang menyebut kesepakatan ini "bernilai monumental".
Dikutip dari CNBC International, kesepakatan Nvidia dan OpenAI menandai momen penting dalam industri teknologi. Pasalnya, modal dan pengaruh kian terkonsentrasi di tangan kedua perusahaan yang paling signifikan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Huang kini memimpin perusahaan publik paling berharga di dunia, dengan nilai hampir US$4,5 triliu. Sementara CEO OpenAI Altman menjalankan startup paling terkemuka di dunia, dengan nilai setengah triliun dolar AS.
Pencapaian OpenAI ke garda depan AI generatif sangat bergantung pada unit pemrosesan grafis (GPU) Nvidia yang canggih. Kini, kedua perusahaan tersebut memiliki hubungan yang makin erat, karena mereka berencana untuk bersama-sama membangun gelombang fasilitas superkomputer AI berikutnya.
"Anda harus berharap banyak dari kami dalam beberapa bulan mendatang," ujar Altman kepada Jon Fortt dari CNBC International, dalam sebuah wawancara di kantor pusat Nvidia di Silicon Valley pada Senin (22/9).
"Ada tiga hal yang harus dilakukan OpenAI dengan baik: kami harus melakukan riset AI yang hebat, kami harus membuat produk-produk ini ingin digunakan orang-orang, dan kami harus mencari cara untuk mengatasi tantangan infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," ia menambahkan.
Negosiasi kesepakatan antara Nvidia dan OpenAI dilakukan dalam beberapa pertemuan virtual dan langsung di London, San Francisco, dan Washington DC. Tak ada bankir yang terlibat, menurut orang-orang yang familiar dalam proses negosiasi tersebut.
Kesepakatan ini mengharuskan Nvidia untuk berinvestasi sebesar US$10 miliar sekaligus di OpenAI. Seiring dengan pembangunan yang sedang berlangsung, Nvidia juga akan memasok prosesor mutakhir yang mendukung sejumlah pusat data baru.
Kedekatan OpenAI dengan Nvidia mengharuskan perusahaan pembuat ChatGPT untuk bermanuver dengan mitra-mitra utama lainnya. Salah satu yang mengejutkan adalah hubungan OpenAI dengan Microsoft.
OpenAI baru memberi tahu Microsoft, pemegang saham utama sekaligus penyedia cloud utamanya, sehari sebelum kesepakatan dengan Nvidia ditandatangani, ungkap narasumber yang mengetahui masalah tersebut.
Awal tahun ini, Microsoft kehilangan statusnya sebagai penyedia kapasitas komputasi eksklusif OpenAI. Pada Juni lalu, Huang memberi tahu CEO Microsoft Satya Nadella bahwa Nvidia sedang mengupayakan kesepakatan dengan OpenAI, ungkap seseorang yang mengetahui percakapan tersebut.
Perjanjian ini juga muncul kurang dari dua minggu setelah pengungkapan dari Oracle yang mengindikasikan bahwa OpenAI setuju untuk menginvestasikan US$300 miliar dalam daya komputasi dengan perusahaan tersebut selama sekitar 5 tahun, dimulai pada tahun 2027.
Pada awal tahun, OpenAI bergabung dengan Stargate, sebuah proyek bernilai miliaran dolar yang diumumkan oleh Presiden Trump dan didukung oleh Oracle dan SoftBank,
untuk membangun infrastruktur AI generasi mendatang.
Ke depannya, semua proyek infrastruktur OpenAI akan berada di bawah naungan Stargate.
Perwakilan dari Microsoft, Oracle, dan SoftBank tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Bagi Nvidia, investasi di OpenAI merupakan investasi bersejarah, tetapi itu hanyalah bagian besar dari portofolio yang berkembang pesat.
Pekan lalu, Nvidia menginvestasikan US$5 miliar ke Intel sebagai bagian dari usaha patungan untuk mengembangkan pusat data dan chip PC bersama produsen chip yang sedang bermasalah tersebut.
Nvidia juga mengatakan telah menginvestasikan hampir US$700 juta di startup data center asal Inggris, Nscale, sebuah langkah yang mirip dengan dukungan Nvidia terhadap penyedia infrastruktur AI AS, CoreWeave, yang melakukan IPO pada bulan Maret.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OpenAI Kantongi Rp 162,7 Triliun Setahun Berkat ChatGPT
