
Prabowo Bagi-bagi Smart Screen di Sekolah, Begini Kesiapan Internet RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto berencana membagikan 330 ribu layar digital pintar atau smart screen ke sekolah di Indonesia.
Mengenai program ini, Sekretaris Jenderal Komunikasi dan Digital, Ismail, mengatakan saat ini pemerintah sudah memiliki jaringan akses internet yang luas, termasuk di sektor pendidikan.
"Kalau untuk internetnya sebenarnya kami itu sekarang sudah berapa puluh ribu ya, 38 ribu ya kalau nggak salah, titik ya. Maaf ini kalau angkanya salah. Titiknya sudah banyak sekali, sekolah dan rumah sakit dan sebagainya," ujar Ismail saat Ngopi Bareng di Kantor Komdigi, Jumat (19/9/2025).
Ia menjelaskan, dukungan internet yang diberikan Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tidak hanya difokuskan ke sekolah, tetapi juga rumah sakit dan kantor desa.Dengan begitu, layanan publik di berbagai sektor bisa ikut terdigitalisasi.
Menurut Ismail, jika dalam pelaksanaan program smart screen terdapat kebutuhan titik baru, maka Komdigi sudah menyiapkan pendekatan. Pertama, relokasi dari lokasi yang sudah bisa mandiri dan tidak perlu lagi disubsidi BAKTI.
"Nah kalau misalnya ada titik-titik baru yang diperlukan, kita ada dua pendekatan. Pertama melakukan relokasi dari hal-hal yang tadi mungkin sudah bisa mandiri, nggak perlu lagi disupport oleh BAKTI, maka ini akan direlokasikan," jelasnya.
Terkait implementasi di sekolah, Ismail menegaskan koordinasi dilakukan bersama dua kementerian terkait, yaitu Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk jenjang perguruan tinggi, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk SMA ke bawah.
"Untuk Smart Screen sendiri ini kan berarti sekolah kan fokus. Kita akan melihat bahwa support koneksinya sejauh ini adalah sudah mendapat masukan dari Kementerian Dikti dan Dikdasmen ya," ungkap Ismail.
"Jadi sekarang ada dua kementerian, ada yang untuk kampus tapi ada untuk level SMA ke bawah. Nah untuk SMA, kita lebih banyak supportnya di SMA ke bawah karena kampus ini sebagian besar sudah mandiri. Nah untuk yang SMA ke bawah, itu titiknya sudah ada sekarang," imbuhnya.
Meski begitu, ia menekankan bahwa tidak semua smart screen otomatis akan mendapatkan titik akses internet baru dari Komdigi. Pasalnya, sebagian besar sekolah penerima program kemungkinan besar sudah berada di lokasi dengan akses internet.
"Jadi tidak ada kata-kata bahwa semua smart screen itu Komdigi akan siapkan titik aksesnya. Karena Smartscreen ini jangan-jangan diberikan yang titik akses yang sudah ada gitu. Jadi beririsan hal yang seperti itu, bukan sebuah titik baru yang harus dibangun, mungkin ada titik juga di situ." pungkasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI
