Trump Disebut Menyerah, Batal Blokir Mesin Duit China

Redaksi, CNBC Indonesia
15 September 2025 11:35
President Donald Trump signs an executive order on TikTok in the Oval Office of the White House, Monday, Jan. 20, 2025, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut bakal memperpanjang lagi tenggat waktu divestasi TikTok. Perusahaan China pemilik TikTok, ByteDance, tadinya diharuskan menjual bisnis mereka di AS sebelum 17 September 2025 atau diblokir.

Narasumber Reuters menyatakan pemerintah Trump tidak akan melaksanakan pemblokiran TikTok pada 17 September dan memilih menetapkan tenggat baru. Jika benar, ini adalah perpanjangan waktu keempat oleh pemerintah Trump.

Berdasarkan UU yang diterbitkan pada 2024, saham TikTok harus dijual ke entitas non-China demi keamanan nasional. UU yang sama mengatur tenggat penjualan saham TikTok pada Januari 2025. 

Trump bulan lalu sesumbar bahwa sudah ada sederet perusahaan AS yang antre mau membeli TikTok dari ByteDance. Namun, pekan lalu ia membuka peluang TikTok diblokir tanpa perubahan tenggat.

"Bisa iya bisa tidak, kami sedang bernegosiasi dengan TikTok. Bisa saja kami biarkan mati, atau tidak, saya tidak tahu, semua tergantung China. Tak terlalu penting. Namun, saya ingin ini terjadi untuk anak-anak," kata Trump.

TikTok saat ini memiliki 170 pengguna di Amerika Serikat. Kelompok yang bersikap keras atas China di AS berulang kali menyuarakan potensi penggunaan TikTok untuk kegiatan mata-mata, pemerasan, hingga sensor informasi di internet.

Namun, perkembangan negosiasi penjualan saham TikTok berjalan lambat. Pasalnya, penjualan saham TikTok harus melalui persetujuan pemerintah China di Beijing. Apalagi, TikTok memiliki "algoritma" yang menjadi incaran banyak perusahaan.

Kesepakatan penjualan TikTok nyaris tercapai pada awal 2025, tetapi batal setelah Trump mengumumkan lonjakan tarif impor atas produk asal China.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan perwakilan dagang AS Jamieson Greer saat ini sedang berada di Spanyol untuk bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng terkait hubungan perdagangan AS-China. Salah satu topik pembicaraan adalah TikTok. Namun, kesepakatan di Spanyol diperkirakan baru tercapai setelah 17 September.

TikTok tidak pernah didiskusikan dalam negosiasi-negosiasi sebelumnya di Jenewa, London, dan Stockholm.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Pengguna TikTok Diam-Diam Dikirim ke China, Terbongkar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular