Amerika Sudah Kalah, Aplikasi China Sekarang Juara Satu Dunia

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
28 August 2025 19:50
Bendera Amerikas Serikat (AS) dan China. (REUTERS/Florence Lo/Illustration/File)
Foto: Bendera Amerikas Serikat (AS) dan China. (REUTERS/Florence Lo/Illustration/File)

Jakarta, CNBC Indonesia - ByteDance, induk aplikasi video pendek TikTok, menggeser dominasi Meta (induk Facebook dan Instagram) sebagai perusahaan media sosial dengan pendapatan terbesar di dunia.

Pada kuartal I 2025, ByteDance membukukan pendapatan lebih dari US$43 miliar, melampaui Meta yang mencatat US$42,3 miliar di periode sama.

Lonjakan terjadi lagi pada kuartal II, di mana pendapatan ByteDance melesat 25% secara tahunan menjadi sekitar US$48 miliar, demikian dikutip dari Reuters, Kamis (28/8/2025).

Capaian ini menempatkan perusahaan asal China tersebut di posisi teratas industri media sosial global, sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa aplikasi buatan China kini mengungguli raksasa teknologi Amerika Serikat.

Tak hanya soal pendapatan, ByteDance juga berencana meluncurkan program pembelian kembali (buyback) saham karyawan pada musim gugur tahun ini.

Perusahaan menawarkan harga US$200,41 per saham, naik 5,5% dari enam bulan lalu. Dengan valuasi baru ini, nilai ByteDance diperkirakan menembus lebih dari US$330 miliar.

Namun, kejayaan ByteDance di pasar global tetap dibayangi tekanan politik di Amerika. Kongres AS mewajibkan perusahaan melepas kepemilikan TikTok di Negeri Paman Sam paling lambat 17 September 2025, setelah beberapa kali perpanjangan tenggat. Jika gagal, aplikasi dengan 170 juta pengguna AS itu terancam diblokir secara nasional.

Meski menghadapi risiko geopolitik, ByteDance menunjukkan fundamental yang solid. Berbeda dengan banyak perusahaan swasta lain yang mendanai buyback dari investor eksternal, ByteDance mampu menggunakan dana internalnya sendiri, yang menandakan fleksibilitas keuangan sekaligus margin usaha yang sehat.

Selain itu, ByteDance juga dinilai sebagai salah satu pemimpin teknologi AI di China setelah menggelontorkan miliaran dolar untuk membeli chip Nvidia, membangun infrastruktur AI, dan mengembangkan model-modelnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa TikTok tengah menyiapkan kemungkinan aplikasi terpisah khusus untuk pasar AS. Namun, belum jelas apakah rencana darurat tersebut akan terealisasi di tengah negosiasi dagang yang masih berlangsung antara pemerintahan Trump dan Beijing.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Deadline Diblokir, Amazon Mau Caplok TikTok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular