
Siap Genjot AI, Bos Telkom: Kami Ada di Laut, Darat, dan Udara

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Telkom menghadapi tantangan sekaligus peluang baru di tengah perkembangan pesat pengembangan dan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa industri telekomunikasi dan digital global saat ini menghadapi transformasi cepat dan masih yang dipicu oleh AI.
Sebagai pelaku industri terbesar di tingkat regional, perubahan ini berpengaruh ke hampir semua lini bisnis Telkom.
"Di regional, Telkom adalah yang paling besar dan lengkap. Di darat, laut, dan udara, punya infrastruktur yang sangat mumpuni dan terintegrasi dengan berbagai layanan, terutama cloud dan data center," katanya.
Transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.
"Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat," katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).
Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.
"Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru," kata Dian. "Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien."
Strategi Telkom untuk menghadapi transformasi tersebut dengan meningkatkan kemampuan membangun jaringan konektivitas sekaligus memastikan ketahanan dan proteksi data pribadi para pengguna.
Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir menjelaskan bahwa adopsi dan pengembangan AI harus ditunjang dengan kesiapan infrastruktur.
"Soal AI, kita membutuhkan konektivitas, latensi yang makin rendah, data terkirim lebih cepat dan lebih stabil. Keamanan," katanya.
Oleh karena itu, Telkom ingin memanfaatkan kekuatan infrastrukturnya untuk menyediakan semua kebutuhan industri digital.
"Posisi Telkom menarik. Dengan kekuatan infrastruktur, kami mau jadi enabler digital industry. Kami memiliki infra yang tidak hanya di domestik, kami mengkoneksi Indonesia ke belahan dunia lain," kata Honesti. "Kami mengajak kolaborasi semua ekosistem digital yang ada.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indosat Ekspansi Bisnis Pertahanan, Pastikan Data Pengguna Aman
