Jenis HP Ini Mendadak Laku Keras Diserbu Warga RI di 2025

Redaksi, CNBC Indonesia
25 August 2025 12:20
Suasana gerai ponsel di PGC jelang Lebaran 2024. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)
Foto: Suasana gerai ponsel di PGC jelang Lebaran 2024. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang kuartal-II (Q2) 2025, industri HP Tanah Air lesu. Pertumbuhannya tercatat minus 3,5% dari tahun-ke-tahun (YoY) menurut laporan firma riset IDC. 

Indonesia menjadi negara di kawasan Asia Tenggara yang menunjukkan pertumbuhan paling buruk. Pasar HP di Vietnam juga anjlok, tetapi 'hanya' 1,7% YoY di Q2 2025 atau tak setajam Indonesia. 

Sementara itu, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara justru menunjukkan pertumbuhan positif. Filipina memimpin pertumbuhan sebesar 17,2%, disusul Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

"Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan 7.8% YoY di Q2 2025, didorong segmen HP dengan harga di bawah US$100 (Rp1,6 jutaan), seiring peralihan kebiasaan belanja konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi," kata Research Analyst IDC Malaysia, Hoon Yik Phang, dikutip dari laporan IDC yang dibagikan ke LinkedIn, Jumat (15/8/2025).

"Pasar Filipina menunjukkan pemulihan setelah periode penyesuaian inventaris," ia menambahkan.

Merek HP Murah China Jadi Raja HP di RI

Di tengah kondisi pasar HP yang melemah, Transsion (Infinix, Tecno, Itel) mampu mencatat pertumbuhan signifikan. Pabrikan asal China tersebut bertengger di posisi pertama dengan pangsa pasar 21,5%. Pertumbuhannya paling besar di antara vendor lainnya, yakni 9,5% YoY.

Transsion terhitung sebagai pemain baru jika dibandingkan nama-nama lain yang langganan masuk dalam daftar 'Top 5' HP terlaris di Tanah Air. Kiprah Transsion memang sudah melonjak sejak beberapa tahun terakhir.

Bahkan, Transsion menduduki posisi pertama sebagai 'raja' HP di Indonesia sepanjang 2024, menurut laporan IDC. Transsion berhasil meraup pangsa pasar (market share) 18,3% sepanjang tahun lalu di Tanah Air atau tumbuh 61,7% YoY.

Merek-merek di bawah Transsion terkenal sebagai 'pembunuh' HP flagship. Bagaimana tidak, HP Infinix, Tecno, Itel, kerap menawarkan spesifikasi mentereng dengan harga miring. 

Bahkan, kisaran harga yang dipatok banyak yang berada di kisaran Rp 2 jutaan. Paling mahal tak sampai menyentuh angka 2-digit.

Kembali ke jejeran 'Top 5' raja HP Tanah Air pada Q2 2025, Samsung menempati posisi ke-2 dengan pangsa pasar 18,5%. Raksasa Korea Selatan ini menunjukkan pertumbuhan pengapalan yang cukup signifikan sebesar 7% YoY.

Xiaomi yang bertengger di posisi ke-3 hanya bisa tumbuh tipis 0,2% YoY dengan pangsa pasar 16,6%. Sementara itu, vivo dan Oppo menunjukkan penurunan pertumbuhan yang drastis.

Oppo berada di urutan ke-4 dengan penurunan 29,2% YoY, sementara Vivo di posisi paling bawah mencatat penurunan 32,1% YoY.

Samsung Raja HP Asia Tenggara 2025

Meskipun Transsion merajai pasar HP Tanah Air, tetapi Samsung masih memimpin di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Laporan IDC menunjukkan Samsung bertumbuh 15,9% YoY dan menjadi raja HP Asia Tenggara nomor 1.

Transsion bertengger di posisi ke-2 dengan pertumbuhan 13,6% YoY. Lalu Xiaomi juga mencatat pertumbuhan positif 6,7% YoY.

Oppo membukukan pengapalan yang anjlok paling parah di Asia Tenggara, yakni minus 20,9%. Oppo menempati posisi ke-4. Terakhir, Vivo juga menunjukkan penurunan 17,5% YoY untuk kawasan Asia Tenggara.

Nah, itu dia laporan terkait dinamika pasar HP di Indonesia dan Asia Tenggara pada Q2 2025, berdasarkan laporan IDC. Semoga informasi ini membantu!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan HP, Proyek Rahasia Samsung Bareng Xiaomi Bocor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular