Gen Z Ramai-Ramai Minta Nasihat ke ChatGPT, Sudah Ketergantungan Akut

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
24 August 2025 22:00
Indian flag and ChatGPT logo are seen in this illustration taken, January 22, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Generasi Z (Gen Z) adalah generasi yang paling banyak berkonsultasi dengan ChatGPT soal karier mereka, dan hanya 3% yang menyesal telah mengikuti saran dari mesin robot tersebut, menurut studi dari Southeastern Oklahoma State University.

"Lebih dari separuh orang Amerika sedang mempertimbangkan perubahan karier. Namun, Gen Z memimpin tren ini dengan 57%-melampaui generasi milenial (55%) dan Gen X (50%)-sehingga setiap peluang yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan di pasar kerja yang kompetitif merupakan nilai tambah," ungkap studi tersebut, dikutip dari Fortune, Minggu (24/8/2025).

Sekitar 42% profesional muda menggunakan AI untuk menemukan karier mereka, dibandingkan dengan 34% milenial, 29% Gen X, dan hanya 23% baby boomer. Ketergantungan mereka pada ChatGPT tidak hanya terbatas pada memilih di mana mereka harus memulai pekerjaan mereka-tetapi juga membantu mereka selama pencarian kerja.

Lebih dari 1 dari 3 orang Amerika telah menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk membantu mereka membuat keputusan umum terkait karier, seperti memutuskan apakah akan pindah kerja dan mempersiapkan wawancara.

Sekitar 43% telah menggunakannya untuk menulis resume dan surat lamaran, 28% memanfaatkan teknologi ini untuk mengeksplorasi pekerjaan baru, dan 19% mengandalkan AI untuk mengidentifikasi pekerjaan dengan permintaan tinggi dan gaji tinggi. 

Masalahnya, seiring dengan semakin masifnya penggunaan AI di seluruh industri, banyak perusahaan melakukan pengurangan karyawan. Perekrutan fresh graduate di 15 perusahaan teknologi terbesar turun lebih dari 50% sejak 2019, menurut laporan dari perusahaan modal ventura SignalFire. Sebelum pandemi, fresh graduate mencapai 15% dari total rekrutmen Big Tech. Kini, angka tersebut turun menjadi hanya 7%.

Tantangannya menjadi begitu berat sehingga 77% pencari kerja meminta bantuan orang tua mereka untuk menghadiri wawancara bersama mereka, menegosiasikan gaji, dan menyelesaikan konflik di tempat kerja.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Gen Z Tinggalkan Smartphone, Pada Lari ke Penggantinya Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular