Dokter China Berhasil Operasi Kepala Pasien yang Nyaris Putus

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
24 August 2025 18:30
Ilustrasi Rumah Sakit. (Dok, Freepik)
Foto: Ilustrasi Rumah Sakit. (Dok, Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim dokter di sebuah rumah sakit Shanghai di China Timur berhasil melakukan operasi langka terhadap seorang pasien yang mengalami cedera begitu parah sehingga kepalanya hampir terpisah dari tubuhnya. Pasien yang awalnya hampir tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup kini sedang dalam fase pemulihan yang menjanjikan.

Direktur Bangsal Bedah Tulang Belakang dan Leher di Rumah Sakit Shanghai Changzheng, Chen Huajiang mengaku bahwa dia sudah menangani banyak cedera tulang belakang leher yang kritis, tetapi tidak ada yang seekstrem kasus ini. Pasien dirawat di rumah sakit pada Juni usai kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan mendadak dan henti jantung.

Untungnya, resusitasi jantung paru darurat memulihkan tanda-tanda kehidupan di pasien.

"Kami meneliti literatur domestik dan internasional dan tidak menemukan kasus terdokumentasi tentang pemisahan tulang belakang leher separah ini -- apalagi ada yang selamat setelah perawatan," kenang Chen dikutip dari Xinhua, Minggu (24/8/2025).

Dalam kasus ini, operasi adalah satu-satunya harapan, namun sangat berbahaya. Meski begitu, tim dokter bersedia mencoba. 

Tim ini tidak hanya mereduksi tulang belakang leher yang terkilir sepenuhnya secara akurat, tetapi juga memelopori teknik "pelat satelit", sebuah metode yang menggunakan pelat kecil tambahan untuk penguatan yang lebih baik.

"Teknik ini belum pernah diterapkan dalam kasus ekstrem seperti ini sebelumnya. Mungkin terlihat seperti kita sedang menangani tulang, tetapi sebenarnya, kita sedang menangani pembuluh darah dan saraf yang tak terhitung jumlahnya. Upaya kedua? Itu bisa berarti pembuluh darah pecah, bidang bedah dibanjiri darah, dan kegagalan total," kata Chen.

Untungnya, tidak ada komplikasi yang diantisipasi terjadi, dan operasi terbukti berhasil.

"Vasopresor pasien dihentikan pada hari yang sama dengan operasi, dan fungsi pernapasan membaik tanpa infeksi paru yang signifikan," ujar Chen.

Berkat perawatan yang cermat, pasien berhasil mengatasi berbagai tantangan kritis dan dipulangkan pada 9 Juli. Yang menggembirakan, ventilatornya telah dilepas hingga 36 jam berturut-turut, gerakan anggota tubuh bagian atas dan bahunya telah pulih, dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan neurologis yang positif, selangkah demi selangkah menuju pemulihan fungsi. Namun, tingkat keparahan cedera tulang belakangnya berarti rehabilitasi akan berlangsung lama dan sulit.

Keberhasilan operasi yang sangat langka dan kompleks ini dengan cepat menarik perhatian komunitas bedah tulang belakang domestik -- dengan para ahli di seluruh negeri yang ingin belajar dari pencapaian ini.

"Kami akan terus maju ke wilayah yang belum dipetakan dalam bedah tulang belakang leher, terus menantang batas-batas yang mungkin secara teknis," pungkas Chen.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular