
Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain, Umur Anak Cuma 5 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Temuan fosil tengkorak di Israel mengungkap perkawinan campur antara spesies manusia yaitu Homo sapiens dengan Neanderthal. Persilangan antar-spesies tersebut terjadi 100.000 tahun lebih awal dari yang dipercaya sebelumnya.
Fosil tengkorak anak berusia sekitar 5 tahun di Israel dianalisis oleh tim peneliti dari Universitas Tel Aviv dan National Centre for Scientific Research asal Prancis. Tim peneliti mengumumkan hasil analisis itu sebagai terobosan besar untuk dunia. Pasalnya, temuan mereka adalah bukti paling "tua" tentang percampuran antara manusia dengan spesies homonin lain.
Para peneliti menyatakan fosil tengkorak anak yang ditemukan 90 tahun lalu di Gua Skhul di Gunung Carmel adalah fosil manusia "tertua" yang memiliki karakteristik Neanderthal dan Homo sapiens. Ini adalah hasil temuan terbaru dari berbagai laporan tentang bukti persilangan antara manusia modern dan Neanderthal.
Hasil penelitian tim dari Tel Aviv dan Prancis membuktikan bahwa migrasi nenek moyang manusia modern keluar dari Afrika terjadi jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Gelombang migrasi Homo sapiens juga terjadi berulang kali dalam ratusan tahun, bukan sebuah peristiwa besar yang terjadi dalam satu periode.
Dalam studi yang diterbitkan pada 2024, jejak Neaderthal baru ditemukan di DNA Homo sapiens yang hidup dalam 50.000 tahun terakhir. Artinya, kelompok Homo sapiens yang kawin campur dan fosil anaknya ditemukan di Gua Skhul, bukan nenek moyang manusia modern yang menyebar ke seluruh dunia.
"Studi genetika dalam satu dekade terakhir menunjukkan bahwa kedua kelompok bertukar gen," kata Israel Hershkovitz dari Universitas Tel Aviv. "Sampai hari ini, 40.000 tahun setelah Neanderthal terakhir punah, bagian dari genom kita, 2 hingga 6 persen, berasal dari Neanderthal. Namun, pertukaran ini terjadi jauh setelahnya, antara 60.000 hingga 40.000 tahun silam. Fosil ini, usianya 140.000 tahun."
Peneliti menyatakan fosil merupakan keturunan dari orang tua Neanderthal dan Homo sapiens karena karakteristik yang unik yaitu bentuk tengkoraknya bulan menyerupai manusia modern dengan rahang dan struktur telinga serupa Neanderthal.
Neanderthal adalah spesies homonin yang berevolusi di Eropa dan diperkirakan migrasi ke Israel sekitar 70.000 tahun lalu. Namun, Hershkovitz dan tim berhasil membuktikan bahwa Neanderthal sudah hidup di Israel sejak 400.000 tahun lalu.
Kedua spesies kemudian bertemu di Nesher Ramla sebuah situs arkeologi di wilayah Israel, sekitar 200.000 tahun lalu. Beberapa dari mereka berkembang biak dengan spesies satunya.
"Fosil yang kami pelajari adalah bukti paling awal perkawinan antara Neanderthal dan Homo sapiens," kata Hershkovitz.
Temuan anak hasil kawin campur antara manusia modern dan Neanderthal pernah ditemukan juga di Portugal pada 1998. Tengkorak yang diberi nama anak Lembang Lapedo tersebut berusia 28.000 tahun, 100.000 tahun setelah anak dari gua Skhul.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Identitas Manusia Naga Akhirnya Diungkap Ilmuwan China
