Bos Pencipta ChatGPT Mengaku Sudah Lama Tak Pakai Google

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 August 2025 08:25
Sam Altman, CEO OpenAI menghadiri Konferensi Media dan Teknologi tahunan Allen and Co. Sun Valley di Sun Valley Resort di Sun Valley, Idaho, Selasa (8/7/2025). (David Grogan | CNBC)
Foto: Sam Altman, CEO OpenAI, menghadiri Konferensi Media dan Teknologi tahunan Allen and Co. Sun Valley di Sun Valley Resort di Sun Valley, Idaho, Selasa (8/7/2025). (David Grogan | CNBC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang tak lagi bergantung pada Google Search untuk melakukan pencarian informasi. Begitu juga Pendiri dan CEO OpenAI yang juga pembuat ChatGPT, Sam Altman.

Dia mengaku telah meninggalkan mesin pencarian itu dan tak ingat kapan terakhir kali menggunakan Search.

"Benar-benar tak ingat kapan terakhir kali melakukan pencarian Google," kata Altma dalam sebuah wawancara dikutip dari Times of India, Rabu (20/8/2025).

Pengakuan itu terjadi saat ChatGPT mengancam dominasi Google Search sebagai mesin pencarian. Times of India mencatat chatbot itu memiliki 700 juta pengguna mingguan dan menjadi peringkat kelima situs web terbesar di dunia.

Trafik API OpenAI juga mengalami peningkatan dua kali lipat dalam dua hari setelah GPT-5 diluncurkan.

Meski begitu Altman tak sesumbar untuk mengalahkan Google. Dia menyebutkan langkah itu menjadi ujian terberatnya.

Setidaknya, dia yakin ChatGPT dapat menyalip dua nama besar dan anak usaha Meta, Instagram serta Facebook dalam peringkat web.

Namun di sisi lain, OpenAI memang tengah bersiap memenangkan perang situs pencarian ini. Perusahaan melakukan investasi pusat data bernilai triliunan dolar, karena percakapan AI secara fundamental memang telah mengubah orang menemukan informasi secara online.

Sementara itu, Altman juga mengatakan minatnya mengakuisisi Google Chrome. Dia mau melakukannya saat regulator antimonopoli melakukan divestasinya.

"Jika Chrome benar-benar dijual, kita perlu mempertimbangkannya," ucapnya.

Google Makin Ditinggal

Laporan gabungan dari The Verge, Media Research dan Two Cents Insights melihat adanya pergeseran preferensi pengguna. Mereka tak lagi menggunakan Google dan memilih ke Chatbot AI serta komunitas digital.

Studi itu melakukan survei pada 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat (AS). Hasilnya 42% responden menilai Google tidak berguna, dan 52% menyebutkan beralih menggunakan AI atau platform seperti Tiktok untuk mencari informasi.

Mayoritas dari mereka yang disurvei juga menyebutkan hasil pencarian Google diisi terlalu banyak konten dengan sponsor yang tidak relevan.

Fenomena peralihan pengguna ini terasa di kalangan Gen Z dan milenial. Jumlahnya 61% gen Z dan 53% milenial mengaku menggunakan AI untuk mencari topik tertentu dibandingkan Google. 


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Sopan Bikin Boncos, Bos ChatGPT Buka-bukaan Rugi Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular