
Harta Karun Berlian Setebal 17 Km Ditemukan di Lokasi Tak Terduga

Jakarta, CNBC Indonesia - Lapisan berlian dengan ketebalan 17 kilometer ditemukan di lokasi tak terduga. Bukan di Bumi, tetapi di Merkurius yang merupakan planet paling dekat dengan Matahari.
Studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications mengungkap harta karun berlian yang melimpah gara-gara tekanan dan suhu ekstrem di Merkurius.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Yanhao Lin, pakar material planet. Lin menemukan bahwa karbon dalam mantel dalam Merkurius bisa berubah menjadi berlian. Hal ini dipicu oleh kandungan karbon tinggi yang telah diketahui mendominasi komposisi Merkurius.
"Bertahun-tahun lalu, saya menyadari bahwa kandungan karbon Merkurius yang sangat tinggi mungkin punya implikasi besar," kata Dr. Lin, dikutip dari Daily Galaxy, Selasa (19/8/2025).
"Itu membuat saya berpikir bahwa sesuatu yang istimewa mungkin terjadi di dalam interiornya," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa permukaan Merkurius dipenuhi grafit, yaitu bentuk alotrop karbon, yang mengindikasikan bahwa kerak planet ini dulunya mengapung di atas lautan magma yang kaya karbon.
Saat lautan magma mendingin, material karbon yang lebih ringan naik ke permukaan, sementara karbon yang lebih padat tenggelam lebih dalam ke dalam planet.
Dalam tekanan lebih dari 5,5 GPa dan suhu yang mendekati 2.000 derajat Celcius, para peneliti menunjukkan karbon yang terbenam ini bisa berubah menjadi berlian di batas antara inti dan mantel Merkurius.
Eksperimen tekanan tinggi yang mereka lakukan juga mempertimbangkan pengaruh belerang, yang dapat menurunkan titik leleh lautan magma Merkurius dan mempermudah pembentukan berlian.
Dalam kondisi ini, berlian cukup stabil untuk tenggelam dan terakumulasi, membentuk lapisan tersendiri yang bisa membungkus inti hingga setebal 17 kilometer.
Kemungkinan adanya lapisan berlian di Merkurius bukan hanya menarik dari sisi estetika. Planet ini dapat mempertahankan dan memusatkan kandungan karbonnya, menjadikannya planet dengan karakter kimia yang sangat berbeda.
"Penemuan ini juga bisa relevan untuk memahami planet-planet batuan lainnya, terutama yang memiliki ukuran dan komposisi serupa," tambah Lin.
Studi ini mengusulkan bahwa lapisan berlian semacam itu mungkin juga ada di benda langit lain termasuk asteroid kaya karbon, jika kondisi pembentukannya serupa.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlian Raksasa Ditemukan Alat Canggih NASA, Ukurannya Bikin Takjub
