Penipu Colong Uang Lewat QRIS Bikin Rekening Ludes, Ini Modusnya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 August 2025 21:45
Ilustrasi pembayaran Qris. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi pembayaran Qris. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemudahan bertransaksi lewat QRIS tak luput dari bidikan penipu. Terbaru, ramai modus penipuan menggunakan kode QR palsu dilakukan oleh para penipu untuk menjerat para korbannya.

Lantas bagaimana modus penipuannya?

Modus tersebut dilakukan saat mereka memindai atau scan QR yang dan akan membuat rekening mereka ludes tanpa sisa. Kode QR palsu itu akan meniru identitas pedagang, jenis barang dan jumlah transaksi asli. Jadi korban tidak akan menyadari sedang bertransaksi dengan penipu.

BI Angkat Suara

Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia sudah pernah mengingatkan terkait hal ini. Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan QRIS dibangun dengan keamanan standar nasional dan merujuk para praktik terbaik global.

"QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama. BI, ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) dan pelaku industri PJP (Perusahaan Jasa Penilai) selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant," jelas dia.

Menurutnya, peredaran QRIS palsu perlu ditanggulangi bersama. Termasuk, pedagang punya tanggung jawab untuk memastikan gambar QRIS berada dalam pengawasannya.

Selain itu pedagang harus mengawasi proses transaksi pembelian dengan QRIS. Ini dilakukan baik yang bertransaksi dengan scan gambar maupun mesin EDC.

Kedua, para pedagang juga harus memeriksa status tiap pembayaran. Misalnya memastikan notifikasi telah mereka terima setelah transaksi terjadi.

Bukti Nyata QRIS Makin Powerful, Pantesan Amerika Takut!Foto: Infografis/ Bukti Nyata QRIS Makin Powerful, Pantesan Amerika Takut!/ Ilham Restu
Bukti Nyata QRIS Makin Powerful, Pantesan Amerika Takut!

Namun bukan hanya pedagang yang harus bertanggung jawab. Pembeli punya tugas yang sama untuk menanggulangi masalah ini.

Filianingsih mengatakan pembeli harus memastikan QRIS yang mereka scan memiliki identitas sama dengan merchant.

"Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas," jelasnya.

"Di BI dan ASPI kita selalu melakukan pengawasan terhadap PJP QRIS dan terhadap perlindungan konsumen. Jadi itu tanggung jawab kita bersama," pungkas dia.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Tanda Penipuan Wangiri, Sudah Banyak Makan Korban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular