Studi Terbaru Terungkap! Hobbit Flores Ternyata dari Sulawesi

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
09 August 2025 14:45
Hasil rekonstruksi wajah Homo floresiensis, kerabat manusia yang tinggal di Flores, NTT belasan ribu tahun lalu. Foto: Cicero Moraes/Arc-Team Brazil, Sinop-MT via DetikiNet
Foto: Hasil rekonstruksi wajah Homo floresiensis, kerabat manusia yang tinggal di Flores, NTT belasan ribu tahun lalu. Foto: Cicero Moraes/Arc-Team Brazil, Sinop-MT via DetikiNet

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi terbaru menemukan temuan baru soal asal-usul manusia mungil Homo floresiensis atau yang dijuluki "hobbit" dari Pulau Flores. Temuan ini mengindikasikan bahwa nenek moyang mereka kemungkinan berasal dari Pulau Sulawesi. Mereka diperkirakan sudah ada sejak 1,5 juta tahun lalu.

Belum jelas spesies leluhur mana yang menghuni pulau di Indonesia itu pada masa awal sejarah manusia, namun perjalanan dari daratan Asia Tenggara menuju Sulawesi kemungkinan menjadi momen pertama manusia menyeberangi lautan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini menemukan tujuh alat batu rijang (chert) di ladang jagung di Sulawesi bagian selatan. Berdasarkan analisis sedimen dan fosil rahang babi hutan yang ditemukan di lokasi yang sama, para peneliti memperkirakan artefak itu dibuat oleh hominin purba antara 1,04 hingga 1,48 juta tahun lalu.

"Untuk bisa menyeberang dari daratan Asia ke Sulawesi, mereka harus melintasi celah laut yang cukup lebar, dan bagaimana mereka melakukannya masih belum diketahui," kata Dr. Adam Brumm dari Griffith University yang merupakan salah satu penulis studi, dikutip dari IFL Science, Sabtu (9/8/2025).

Usia ini lebih tua dibandingkan artefak tertua di Flores yang bertanggal 1,02 juta tahun lalu, sehingga memperkuat dugaan bahwa hominin purba mencapai Sulawesi terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Flores.

"Saya rasa kami menemukan kepingan lain dari teka-teki ini, yang membuat kemungkinan Sulawesi menjadi titik asal manusia awal di Flores semakin besar," kata

Meski demikian, hingga kini belum ditemukan fosil hominin di Sulawesi yang bisa mengonfirmasi identitas pembuat alat-alat batu tersebut. Hipotesis terkuat saat ini menyebut Homo floresiensis berasal dari populasi Homo erectus yang menyeberang dari daratan utama lalu mengalami proses "pengecilan ukuran tubuh di pulau" atau island dwarfism.

Brumm menambahkan, penyeberangan laut pada masa itu kemungkinan bukan hasil pelayaran terencana, melainkan insiden tak sengaja, mirip perpindahan alami hewan yang terbawa hanyut di atas rakit vegetasi.

Temuan ini membuka wawasan baru tentang jalur migrasi manusia purba di kawasan Wallacea, namun juga memunculkan banyak pertanyaan. "Siapa mereka, apakah mereka masih ada ketika manusia modern tiba 65.000 tahun lalu, dan jika iya, bagaimana interaksi yang terjadi?" ujar Brumm.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular