Geger Internet 100 Kali Lebih Cepat dari Starlink dan Jauh Lebih Murah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 August 2025 07:00
A terminal device to deliver internet with mirrors and lasers created by Taara, a project in Alphabet's so-called ?moonshot factory? X, is seen in a lab in Mountain View, California, U.S. June 22, 2023. REUTERS/Nathan Frandino
Foto: REUTERS/NATHAN FRANDINO

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan internet kedatangan pemain baru. Alphabet (Google) melalui startup Taara menghadirkan internet berbasis laser yang diklaim memiliki internet dengan kecepatan super cepat.

Teknologi ini cukup berbeda dengan layanan lain seperti internet berbasis satelit. Layanan seperti Starlink dapat menyalurkan akses internet melalui gelombang radio ke daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur darat.

Sementara itu, Taara menggunakan berkas cahaya untuk mengirimkan data dengan kecepatan hingga 20 gigabit per detik (Gbps) dalam jarak 20 km. Sistem akan dipasang di atap atau tiang agar tidak memiliki halangan saat beroperasi.

Taara mengklaim akan menghadirkan layanan 10 hingga 100 kali lebih cepat daripada Starlink.

Bukan hanya soal internet, Taara juga menjanjikan layanannya yang lebih murah dari kabel serat optik. Layanan ini biasanya memiliki harga yang mahal dan rumit untuk dipasang.

Taara juga telah memiliki rencana untuk mengembangkan teknologinya. Yakni dengan merilis versi miniatur sistem Lightbridgenya seukuran ujung jari pada 2026 mendatang.

Chip itu akan beroperasi dengan spektrum elektromagnetik antara inframerah dan cahaya tampak. Taara tetap menawarkan kecepatan 20 Gbps pada jarak hingga 20 km.

Layanan tersebut cocok untuk lokasi dengan geografis menantang. Misalnya yang melintasi sungai, lembah atau yang berada di gedung-gedung tinggi, di mana layanan internet dengan kabel sulit diterapkan.

Taara berfokus melayani last-mile, yakni daerah yang membutuhkan internet berkecepatan tinggi namun memiliki kendala karena infrastruktur tradisional terlalu mahal atau sulit diimpelementasikan. Termasuk ideal untuk komunitas kecil, tempat acara serta kawasan industri.

Pendiri Taara, Mahesh Krishnaswamy mengatakan perlunya internet cepat serta terjangkau untuk 3 miliar orang yang belum memiliki konektivitas yang handal.

Sejauh ini Taara telah melakukan pengujian di beberapa tempat, yakni Kinshasa, Kongo dan Nairobi, Kenya. Dua wilayah itu mengalami tantangan pada pembangunan infrastruktur pita lebar.

Setelah pemasangan hasilnya memuaskan. Wilayah tersebut memiliki internet dengan kecepatan tinggi dan stabil.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Starlink Bawa Petaka Baru, Raksasa Opsel Nomor 1 Jadi Korban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular