Sarjana Usia 19 Tahun, Emil Dardak Ungkap Peran Ayah Prabowo

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 August 2025 12:08
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memaparkan pengalamannya menimba ilmu dan meniti karier di pemerintahan. Meskipun berhasil menjadi pejabat dalam usia muda, ia menegaskan bahwa tidak ada kesuksesan yang instan.

"Orang pikir, Emil ini semua serba instan. Sebenarnya tidak semudah itu," katanya dalam acara LPS Financial Festival 2025, Rabu (6/8/2025).

Salah satu teladan Emil dalam mengejar kesuksesan adalah Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah Presiden RI Prabowo Subianto yang pernah menjadi menteri keuangan RI.

 "Sarjana juga tidak instan, saya planning dari usia 14 tahun. Saya baca bukunya ayahnya Pak Prabowo, beliau dapat doktor usia 26 tahun. Saya pengin 23-24 tahun, makanya 19 tahun selesai setara sarjana," katanya.

Namun, di tengah masa kuliah, Emil mengaku punya ambisi baru. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk bergabung dalam tim yang mempersiapkan konferensi infrastruktur Asia Pasifik.

Dalam tim tersebut, ia mengumpulkan data dan hasil diskusi dalam konferensi-konferensi sebelumnya dan menyusunnya dalam sebuah file Excel kemudian disimpan dalam sebuah flash disk. 

"Sewaktu-waktu, pejabat eselon panik. Menteri saat itu ingin ada deklarasi menteri-menteri seasia pasifik," kata Emil. "Saya waktu itu nekat, angkat tangan. Pak saya punya sesuatu. Saya colok."

Arsip yang dikumpulkan Emil ternyata sangat berguna untuk deklarasi tersebut. Emil kemudian dipindah dari tim administrasi ke tim "inti" yang diisi oleh pakar dan pejabat.

"Kalau saya enggak angkat tangan, enggak ada yang tahu. Tapi kalau angkat tangan saja cuma dikenal modal nekat. Jadi persiapan perlu, walaupun kesempatan enggak tahu kapan datang," kata Emil.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular