Elon Musk Tambah Kaya, Panen Cuan Rp 474 Triliun Semalam

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Tesla Elon Musk makin kaya raya. Musk baru saja mengantongi bonus saham senilai US$29 miliar atau sekitar Rp 474 triliun dari paket kompensasi baru yang diberikan Tesla.

Pemberian saham ini merupakan bagian dari upaya Tesla untuk mempertahankan Musk di kursi kepemimpinan, terutama saat perusahaan sedang beralih fokus dari bisnis mobil listrik ke robotaxi dan robot humanoid.

Tesla menyebut pemberian 96 juta saham bernilai US$29 miliar tersebut sebagai langkah awal yang menunjukkan itikad baik untuk menghormati paket kompensasi US$50 miliar yang pernah disepakati pada 2018, namun dibatalkan oleh pengadilan di Delaware tahun lalu.

Pilihan Redaksi AS Mendadak Borong Produk Samsung, Ternyata Bukan Cuma HP Manusia Rp2.300 Triliun: Tak Usah Kuliah Komputer, Pilih Jurusan Ini

Musk berhak atas saham tersebut jika ia tetap menjabat selama dua tahun ke depan, dan bisa membelinya dengan harga diskon US$23,34 per lembar. Saham itu juga harus ditahan selama lima tahun ke depan, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (5/8/2025).

Tesla juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk paket kompensasi jangka panjang bagi CEO dalam rapat tahunan investor yang dijadwalkan pada 6 November mendatang.

Langkah ini dimaksudkan untuk mempertahankan fokus Musk terhadap Tesla, di mana ia merupakan wajah publik perusahaan dan arsitek strategi robotaksinya, saat perusahaan menavigasi transisi dari bisnis otomotif ke teknologi cybercabs dan robotik.

Keputusan ini juga meredam spekulasi bahwa dewan direksi mulai kehilangan kesabaran terhadap Musk, terutama setelah beberapa bulan terakhir yang penuh gejolak, termasuk langkah CEO terlibat dalam dunia politik.

Langkah untuk memberikan Musk kendali yang lebih besar atas perusahaan menunjukkan bahwa para direktur masih melihatnya sebagai sosok terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan Tesla di masa depan.

Dengan pemberian saham baru ini, kepemilikan Musk di Tesla akan meningkat dari 12,7% menjadi lebih dari 15%, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data LSEG.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla Dikabarkan Cari Pengganti Elon Musk, Ini Kata Direksinya