
Tanda Kiamat Muncul di Mana-Mana, Tampak Jelas di Keju

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak "kiamat" perubahan iklim akibat aktivitas manusia bisa terlihat jelas dari keju. Para ilmuwan memperingatkan bahan dasar pembuatan keju, kualitas susu sapi terpengaruh dengan krisis ini.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Dairy Science, peneliti dari Universite Clermont Auvergne Prancis menemukan rasa susu sapi yang berubah. Ini disebabkan makanan yang dikonsumsi hewan tersebut mengalami perubahan.
Sapi mengonsumsi makanan pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat. Sebab makanannya, rumput mengalami kekeringan dan membuatnya menjadi kurang untuk dikonsumsi sapi.
Karena perubahan itu, membuat rasa kandungan gizi susu berubah. Pada akhirnya rasa keju pun menjadi kurang nikmat.
"Kalau perubahan iklim terus berjalan seperti sekarang, kita akan merasakannya dalam rasa keju kita," ujar Matthieu Bouchon, peneliti utama dari studi tersebut kepada Science News.
Mereka melakukan penelitian pada 2021 dengan membandingkan dua kelompok sapi. Salah satunya mengonsumsi rumput dan sisanya diberi pakan tambahan.
Sapi yang makan jagung akan menghasilkan sapi dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah. Namun rasa susu yang dihasilkan kurang gurih dan kaya dibandingkan dengan sapi yang mengonsumsi rumput.
Sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Fenomena ini terjadi pada banyak wilayah. Mulai dari Eropa hingga Brasil.
Salah satu peternak sapi perah asal Brasil, Gustavo Abijaodi mengatakan perubahan iklim membuat kandungan susu di sana menurun.
"Kami menghadapi banyak masalah dengan kandungan protein dan lemak dalam susu karena suhu panas," ungkap Abijaodi. "Kalau kami bisa menstabilkan dampak panas, sapi akan menghasilkan susu yang lebih baik dan bergizi."
Temuan lainnya adalah pola makan sapi berubah. Sebab suhu ekstrem karena pemanasan global membuat sapi makan lebih sedikit.
"Sapi menghasilkan panas saat mencerna makanan, jadi kalau mereka sudah merasa panas, mereka akan makan lebih sedikit untuk menurunkan suhu tubuhnya," kata Pakar peternakan lainnya, Marina Danes dari Universitas Federal Lavras, Brasil.
Sapi yang makan lebih sedikit akan membuat daya tahan tubuh hewan menjadi menurun. Selain itu juga akan membuat hewan menjadi rentan terkena penyakit.
"Proses ini bisa berujung pada penurunan daya tahan tubuh, membuat hewan lebih rentan terkena penyakit," jelasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat Makin Dekat Terlihat Jelas di Daun
