Nasib Mamalia Unik Kebanggaan Warga RI Sudah di Ujung Tanduk

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 July 2025 10:56
Sungai Mahakam
Foto: Google Image

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesut Mahakam dilaporkan terancam punah. Keberadaan satu-satunya spesies lumba-lumba air tawar itu semakin jarang terlihat di perairan Mahakam.

Yayasan Konservasi Rare Aquatic Spesies (RASI) melaporkan hanya ada 6 bayi pesut yang lahir selama 2020--2021. Bahkan angka kematiannya mencapai 4 ekor, dikutip dari Detik.com, Jumat (18/7/2025).

Kelahiran pesut Mahakam memang sudah sangat rendah sejak beberapa tahun sebelumnya. Mulai dari tahun 2017-2018 hanya 6 bayi lahir, 5 bayi lahir pada 2018-2019, dan 7 bayi lahir saat 2019-2020.

Sementara itu RASI juga mencatat terdapat 177 pesut Mahakam mati sejak 1995-2021. Hanya 88 ekor yang diketahui alasan kematiannya, sisanya tidak.

Pesut Mahakam, mamalia endemik Indonesia yang hidup di aliran Sungan Mahakam (Tangkapan Layar, Foto/Dok/Yayasan RASI)Pesut Mahakam, mamalia endemik Indonesia yang hidup di aliran Sungan Mahakam (Tangkapan Layar, Foto/Dok/Yayasan RASI)

Kematian terbanyak (70%) disebutkan karena rengge atau jaring insang. Ini adalah alat tangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan lokal.

Adapula alasan lain seperti tertabrak kapal (9%), racun atau limbah (5%), dan dibunuh mencapai 5%. Selain itu juga ada terkait proses kelahiran (4%), setrum ikan (2%), terjebak di daerah dangkal (2%), diserang predator (2%), serta rawai (1%).

Ini menyebabkan status pesut Mahakam termasuk kategori Critically Endangered atau Kritis pada klasifikasi IUCN. Tingkatannya menjadi yang paling tinggi sebelum akhirnya dinyatakan sepenuhnya punah.

Status tersebut diberikan berdasarkan beberapa alasan, seperti jumlah populasi yang sangat kecil, tingkat kelahiran rendah, dan tingginya ancaman dari aktivitas manusia.

Habitat pesut Mahakam juga sangat terbatas. Tempat tinggal hewan yang dikenal sebagai Irrawaddy Dolphin berada di Sungai Mahakam dan lahan gambut di sekitarnya.

Namun lokasi tersebut terus tertekan oleh aktivitas manusia. Misalnya ada aktivitas perkapalan, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, konversi lahan gambut, serta pencemaran lingkungan.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular