NASA Blak-blakan Tanda Kiamat, Wilayah RI Dalam Bahaya Besar

Redaksi, CNBC Indonesia
13 July 2025 21:15
Sejumlah warga beraktivitas di wilayah yang tergenang rob di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah warga beraktivitas di wilayah yang tergenang rob di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali mengungkap prediksi mengerikan soal masa depan Bumi. Kali ini, mereka memperingatkan, permukaan air laut akan naik drastis antara 3 hingga 6 kaki (sekitar 0,9 hingga 1,8 meter) pada akhir abad ini, yang dipicu oleh mencairnya es kutub akibat perubahan iklim.

Dampaknya, ratusan juta orang berpotensi kehilangan tempat tinggal, terutama yang tinggal di wilayah pesisir. Salah satu kawasan yang paling disorot dan masuk daftar paling rawan tenggelam adalah Jakarta, Indonesia.

"Jakarta diketahui merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia," tulis laman Sciencing seperti dikutip di Jakarta, Minggu (13/7/2025).

Kondisi itu tidak datang tiba-tiba. Fenomena banjir yang makin sering terjadi, termasuk di wilayah Jabodetabek dan Jawa pada awal Maret 2025, disebut sebagai gejala awal dari potensi bencana yang lebih besar. Bahkan, Bekasi mencatat banjir parah yang melebihi kejadian tahun 2016 dan 2020.

Jakarta Tenggelam 17 cm per Tahun

Menurut laporan tersebut, permukaan air di Jakarta naik sekitar 17 cm per tahun. Kota ini berada di dataran rendah bekas rawa, dilewati 13 sungai, dan langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Kombinasi itu menjadikan seluruh kawasan sangat rentan terhadap naiknya permukaan laut.

Banjir besar pernah melanda ibu kota pada 2007, merenggut 80 korban jiwa dan menyebabkan kerugian ratusan juta dolar. Masalah ini juga menjadi alasan kuat pemerintah memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak 2022.

"Ibu kota baru yang dinamai IKN diprediksi akan rampung sepenuhnya pada 2045. Pada saat itu, IKN kemungkinan menjadi pelarian dari Jakarta yang tenggelam," tulis Sciencing.

Kota-Kota Dunia yang Terancam Tenggelam

Selain Jakarta, NASA dan lembaga iklim dunia menyebut beberapa kota besar lain yang masuk daftar merah:

- Alexandria, Mesir: Populasi 5,7 juta, bisa kehilangan 30% wilayah pada 2050.
- Miami, AS: Sebagian besar hanya 6 kaki di atas laut, 60% wilayah terancam hilang 2060.
- Lagos, Nigeria: Tenggelam lebih dari 3 inci per tahun, dihantam banjir musiman.
- Dhaka, Bangladesh: Tenggelam setengah inci per tahun, salah satu kota paling terdampak bencana.
- Yangon, Myanmar: Berisiko tenggelam akibat banjir dan aktivitas tektonik.
- Bangkok, Thailand: Garis pantai menyusut 1 km per tahun, kota bisa lenyap dalam satu abad.
- Kolkata, India: Banjir dan ekstraksi air tanah ancam 10 juta penduduk.
- Manila, Filipina: Tenggelam 4 inci per tahun, mangrove hilang 130.000 hektare.
- Guangdong-Hong Kong-Makau: Megapolitan 86,9 juta jiwa ini terancam tenggelam oleh kenaikan air laut 5 kaki di abad ini.

Peringatan dari Ilmuwan: Waktu Kita Makin Sedikit

Ilmuwan menyebutkan, meski kenaikan air laut berlangsung secara bertahap, kerusakan yang ditimbulkan bersifat permanen. Tanpa aksi nyata menurunkan emisi dan menghentikan kerusakan lingkungan, konsekuensinya bisa menjadi "kiamat" bagi kota-kota pesisir.

Khusus Indonesia, Jakarta bukan satu-satunya wilayah yang harus waspada. Beberapa kawasan lain seperti Semarang, Surabaya, hingga bagian utara Papua juga rentan mengalami dampak serupa.

Langkah adaptasi seperti peninggian tanggul, pemulihan mangrove, dan manajemen air yang lebih baik mendesak untuk dilakukan. Jika tidak, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan sebagian wilayahnya karena tenggelam, bukan hanya dalam peta, tapi juga dalam sejarah.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sikat Gigi Jadi Salah Satu Tanda Kiamat, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular