Internet 100 Mbps Harga Rp100.000 Makin Dekat, Komdigi Pastikan Duluan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 June 2025 15:00
Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Warung kopi (warkop) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sediakan internet gratis untuk siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring.

Rizki, selaku pemilik warung kopi mengaku tergerak untuk membantu para siswa di sekitar tempat usahanya lantaran banyak yang kesulitan mengikuti kegiatan belajar jarak jauh karena kesulitan membeli kuota internet, atau bahkan hanya memiliki satu ponsel yang digunakan orangtua mereka untuk bekerja.   

Kita kan baru mulai hari ini, alhamdulillah cukup tinggi antusiasnya. Karena kebanyakan orangtuanya cuma punya satu ponsel. Kayak yang kerjanya ojol, jadi dibawa buat tarik penumpang,
Foto: Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lelang frekuensi jaringan 1,4 Ghz yang bertujuan untuk menghadirkan internet 100 Mbps masih belum dipastikan kapannya. Hal ini diungkapkan Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wayan Toni.

"Untuk tanggal pasti belum ada," kata Wayan Toni kepada CNBC Indonesia, Senin (30/6/2025).

Dia mengatakan lelang 1,4 Ghz akan dilakukan lebih dulu dibandingkan tiga frekuensi lain yakni 700 Mhz, 26 Ghz, dan 2,6 Ghz. Ketiga frekuensi diketahui juga disiapkan untuk dilelang sejak beebrapa waktu lalu.

"Tidak bersamaan, rencana lelang 1,4 GHz didulukan," ucapnya.

Penyiapan frekuensi 1,4 Ghz telah didengar sejak awal tahun ini. Komdigi menyatakan spektrum sebesar 80 Mhz disiapkan untuk frekuensi tersebut.

Pemerintah menyiapkan 1,4 Ghz dengan tujuan untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA). Layanan tersebut diberikan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT).

Ditemui beberapa waktu lalu, Wayan Toni mengatakan frekuensi tersebut bukan untuk operator seluler. Pihaknya akan mengundang mereka dengan izin jaringan tetap packet-switched untuk ikut.

"Nanti operator yang memiliki izin itu kami akan undang. Khusus untuk jartap [jaringan tetap] block packed switch. Bukan untuk seluler ya, seluler nanti diberikan lagi," imbuhnya.

Dengan frekuensi ini, diharapkan bisa mendorong internet cepat hingga 100 Mbps. Selain itu dapat diakses dengan harga yang murah berkisar Rp 100-150 ribu.

"Kalau tarif Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu lah harapan kami. Jadi ingat ini bukan untuk seluler. Jadi sebenarnya kalau mereka akan membangun di sini, dia harus bawa fiber optik dulu, lalu dia naikkan [pancarkan] ke rumah-rumah lewat akses internet," kata Wayan.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komdigi Siapkan Internet Murah 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu, Ini Caranya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular