Raja HP Gulung Tikar, Sekarang Cuan Gede Gara-gara Banting Setir

Redaksi, CNBC Indonesia
25 June 2025 20:30
FILE PHOTO - A Blackberry smartphone is displayed in this illustration picture August 22, 2016. REUTERS/Regis Duvignau/File Photo
Foto: REUTERS/Regis Duvignau

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren 2000-an atau kerap disebut 'Y2K' kembali naik daun. Generasi muda berbondong-bondong menghidupkan kembali gaya fesyen, estetika, musik, hingga perangkat teknologi yang populer di era 2000-an.

Salah satunya tampak dari tren Gen Z yang beralih dari smartphone ke HP lawas seperti Nokia dan BlackBerry. Bahkan, pabrikan China bernama Zinwa Technologies mengambil peluang ini dengan rencana merilis kembali BlackBerry Classic Q20 keluaran 2014 versi modern.

BlackBerry memang menjadi salah satu merek HP populer di masanya. Kejayaan BlackBerry membawa tren HP dengan keyboard fisik QWERTY yang menggantikan keyboard ala ponsel Nokia.

Sayangnya, ketika popularitas HP Android dan iPhone membludak seiring perkembangan zaman, BlackBerry mulai tergopoh-gopoh untuk bersaing. Alhasil, BlackBerry akhirnya menyetop bisnis HP pada 2016 silam.

Dalam beberapa tahun terakhir, BlackBerry mulai fokus pada bisnis software. Terbaru, BlackBerry dilaporkan makin cuan dan meningkatkan prediksi pendapatan tahunannya.

Dalam laporan pada Selasa (24/6) waktu setempat, BlackBerry mengantisipasi permintaan yang stabil untuk layanan keamanan sibernya, di tengah pertumbuhan kejahatan siber.

Prediksi pendapatan yang ditingkatkan membuat saham BlackBerry menanjak 6% di bursa yang terdaftar di AS, dikutip dari Reuters, Rabu (25/6/2025).

Sebagaimana diketahui, kejahatan siber kian ganas dan menjadi momok bagi perusahaan, lembaga negara, dan masyarakat sipil. Hal ini menguntungkan bisnis BlackBerry yang menawarkan solusi keamanan siber.

Pasalnya, perusahaan berbondong-bondong berinvestasi untuk meningkatkan keamanan siber dengan memanfaatkan layanan BlackBerry dan sejenisnya.

BlackBerry kini melihat pendapatan di tahun fiskal 2026 berkisar antara US$508-538 jutaan. Angka itu melonjak dari prediksi sebelumnya yang dipatok antara US$504-534 jutaan.

Raksasa asal Kanada itu juga meningkatkan estimasi pendapatan tahunan untuk segmen komunikasi aman yang menawarkan software keamanan intelijen untuk perusahaan dan pemerintah.

Pada segmen tersebut secara khusus, BlackBerry mematok pendapatan tahunan antara US$234-244 jutaan. Angka itu meningkat dari US$230-240 jutaan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Ramalan Bos BlackBerry Salah Total dan Bikin Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular