Sri Mulyani Bahas 4 Sifat Rasulullah yang Patut Ditiru Dalam Ekonomi

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
13 August 2025 15:05
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu dari 50 warga Indonesia yang diundang Raja Salman untuk menunaikan ibadah haji.  (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Mengungkapkan dalam membangun ekonomi syariah tak cukup hanya mengandalkan instrumen dan regulasi. Menurutnya terdapat 4 sifat Nabi Muhammad SAW yang dapat diteladani menjadi fondasi tata kelola yang baik atau good governance. Yakni siddiq, amanah, tablig, dan fatonah.

"Empat karakter dari Rasulullah adalah apa yang hari ini disebut soundbite-nya adalah good governance. Kita sering hanya bicara tentang syariahnya, melupakan bahwa fondasi dari setiap cita-cita yang ingin dicapai adalah karakter yang menjalankan," ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025, Rabu (13/8/2025).

Sri Mulyani menjelaskan dua sifat Rasulullah yang sering tercederai dalam membangun perekonomian syariah adalah siddiq atau kejujuran dan amanah atau dapat dipercayai.

Menurutnya, tanpa integritas, pengelolaan dana baik Rp 1 juta maupun Rp 3.800 triliun seperti APBN, bisa menzalimi rakyat yang paling membutuhkan.

"kalau Anda tidak punya dan tidak menjaga sidik dan amanah, maka Anda akan tidak hanya mencederai cita-cita Islam itu, tapi Anda menzalimi orang yang paling perlu untuk kita bela," ujarnya.

Selain itu, Sri Mulyani menjelaskan sifat Nabi Muhammad lainnya yang perlu diteladani adalah Tabligh atau menyampaikan. Menurutnya, transparansi sangat dibutuhkan dalam mengelola perekonomian.

"Mengelola ekonomi tanpa transparansi, pasti disitu banyak syaiton nirojim. Maka menyampaikan itu menurut saya adalah sebuah wujud untuk kita dicek atau dilihat supaya kita terus ada di dalam rel yang amanah," ujarnya.

Sementara sifat fathonah atau cerdas menurut Sri Mulyani sangat penting di tengah kemajuan teknologi yang cepat. Termasuk ancaman perang yang kini mengandalkan teknologi canggih.

"Dunia berubah begitu cepat. Semua membuat prediksi 10 tahun ke depan dunia akan berubah luar biasa karena teknologi. Kita lihat perang sekarang saja. Dulu adalah prajurit versus prajurit di depan battle. Perang dunia kedua, perang Vietnam. Sekarang drone versus drone," ujarnya.

"Sekarang semua negara sudah mulai berpikir kapling saya di planet Mars dimana. Islam seharusnya memiliki keresahan terhadap aspek kecerdasan ini," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Targetkan RI Juara Ekonomi Syariah Global 2029

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular