MARKET DATA

BRI Mau RUPS Hari Ini, Ada Kabar Soal Dividen Interim?

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
17 December 2025 09:40
Ilustrasi Bank BRI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi Bank BRI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan bersiap melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Rabu (17/12/2025). Salah satu yang dinanti investor adalah kabar pembagian dividen interim.

BBRI dikenal sebagai salah satu emiten perbankan yang konsisten membagikan dividen dan tidak pernah absen dalam lebih dari satu dekade terakhir. Apalagi, pada beberapa waktu sebelumnya atau pada tahun 2023 saja BBRI memiliki Dividen Payout Ratio (DPR) sekitar 85%.

Menariknya, imbal hasil yang diberikan terus meningkat. Pada tahun ini, dividen final yang dibagikan bank pelat merah tersebut tercatat memberikan dividend yield di atas 9%.

Sejak awal tahun, saham BBRI terbilang masih kontraksi sekitar 9%. Artinya, peluang mendapatkan cuan dividen bisa semakin tinggi, jika konsistensi dividen yang dibagikan tidak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Pasar juga mengharapkan dividen interim yang dibagikan dari laba tahun buku berjalan setidaknya setara dengan tahun lalu sebesar Rp 135 per saham. Dengan asumsi tersebut, investor berpotensi memperoleh imbal hasil sekitar 3,7% dari posisi harga saham BBRI pada penutupan perdagangan Selasa (16/12/2025) di level Rp 3.690 per lembar.

Lebih lanjut, apabila rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio BBRI tahun buku 2025 mampu dipertahankan di kisaran 85%, dengan proyeksi laba per saham atau EPS 2025 sebesar 358,75, maka total dividen yang berpotensi dibagikan mencapai sekitar Rp305 per saham. Mengingat sebagian sudah direalisasikan melalui dividen interim sebesar Rp135 per saham, maka dividen final yang masih berpeluang dibagikan berada di kisaran Rp170 per saham.

Jika terealisasi, tambahan dividen final tersebut akan semakin mempertebal total imbal hasil dividen BBRI dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu saham perbankan dengan konsistensi pembagian dividen yang solid.

Sebagai catatan, BBRI secara konsolidasi membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp41,23 triliun pada akhir kuartal III-2025. Perolehan itu turun 9,10% secara tahunan atau year on year (yoy), dari sebesar Rp45,36 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangan BRI yang dipublikasikan di media massa, pendapatan bunga bersih BRI dalam sembilan bulan pertama tercatat sebesar Rp110,99 triliun, naik tipis 2,9% yoy dari setahun sebelumnya Rp107,86 triliun.

Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.438,11 triliun, tumbuh 6,26% yoy pada periode yang berakhir 30 September 2025. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.150,73 triliun, dengan komposisi sebesar 80,02% terhadap total portofolio kredit.

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross naik jadi 3,29% dan NPL net sebesar 1,04%. BRI mencatatkan NPL coverage sebesar 183,09%.

Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.474,78 triliun pada kuartal III-2025, tumbuh 8,24% yoy. Komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 67,65%.

Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 87,05% per sembilan bulan pertama tahun ini. Aset BRI pun menjadi sebesar Rp2.123,45 triliun pada kuartal III-2025.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)



Most Popular