Pemilik Emas Galau Brutal, Sepekan Harganya Anjlok Nyaris 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global melemah sepanjang pekan pertama Desember 2025 karena para investor memilih untuk wait and see mencermati meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot tercatat US$4.196,69 atau turun tipis 0,29% pada perdagangan Jumat (5/12/2025). Sementara selama sepekan kinerja emas turun 0,8%.
"Pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga dan sebagai respons terhadap hal itu, kami melihat dolar AS sedikit melemah dan hal itu menguntungkan emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas USD/ di TD Securities dikutip Sabtu (6/12/2025).
Data ekonomi AS menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti naik 0,3% pada bulan September, dengan kenaikan tahunan melambat menjadi 2,8% dari 2,9% pada bulan Agustus.
Hal ini menyusul data penggajian swasta yang mengungkapkan penurunan paling tajam dalam lebih dari dua setengah tahun bulan lalu.
Di sisi lain, harga emas cenderung melemah karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengimbangi dukungan dari pelemahan dolar.
Sementara para pelaku pasar mencermati petunjuk tentang prospek kebijakan The Federal Reserve menjelang pertemuan pada Desember yang diperkirakan akan memangkas suku bunga pamungkas pada 2025.
"Imbal hasil yang lebih tinggi membatasi sedikit kenaikan untuk emas, dan indeks dolar umum memberikan sedikit dukungan," ujar analis Marex, Edward Meir dikutip Sabtu (6/12/2025).
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun naik, sementara indeks dolar AS (DXY) mencapai level terendah dalam satu bulan, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri.
Komentar dovish dari beberapa pejabat Fed semakin memicu ekspektasi pelonggaran moneter.
Alat FedWatch CME menunjukkan kemungkinan 87,2% pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 9-10 Desember.
Emas diproyeksikan diperdagangkan antara US$4.200 dan US$4.500 tahun ini, dan antara $4.500 dan $5.000 tahun depan, tergantung pada keputusan Fed, kata Alex Ebkarian, COO di Allegiance Gold.
Sementara itu, permintaan emas fisik di India dan China menurun minggu ini karena pembeli menunggu koreksi harga spot.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)