MARKET DATA

Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp2.415.000/gram

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
01 December 2025 09:32
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia naik signifikan pada perdagangan hari ini, Senin (1/12/2025).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com pukul 08.30 WIB., di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.415.000 per batang, atau naik Rp 2.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga ikut menguat. Hari ini harga buyback berada di level Rp2.276.000 per gram atau naik Rp2.000.

Berikut rincian harga emas Antam Logam Mulia hari ini Senin, 1 Desember 2025:

Kenaikan harga emas sejalan dengan kenaikan harga emas global. Pada perdagangan Jumat (28/12/2025), harga emas dunia naik 1,76% di level US$4.230,37 per troy ons. Kenaikan harga emas ini, menuju penguatan emas bulanan keempat berturut-turut.

Harga emas spot naik 1% ke level tertinggi dua minggu pada hari Jumat, karena ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) AS akan memangkas suku bunga bulan depan mendorong permintaan untuk aset non-imbal hasil, sementara perak mencapai rekor tertinggi baru.

"Ekspektasinya adalah ekonomi akan terus melambat hingga tahun 2026, dan The Federal Reserve kemungkinan besar akan memangkas suku bunga, yang akan membuat beberapa investor kembali berinvestasi di emas," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.

Emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

Pernyataan dovish baru-baru ini dari Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams, dikombinasikan dengan data ekonomi yang lebih lemah setelah penutupan pemerintah AS baru-baru ini, telah memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga bulan depan.

Para pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 87% pada bulan Desember, naik dari 50% minggu lalu.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)


Most Popular