
Terkuak! Ini 5 Sektor Paling Diburu Investor di Era Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri Logam, Transportasi dan Pertambangan menjadi sektor yang paling dituju untuk investasi di Indonesia. sektor ini mencatat porsi terbesar dari total realisasi investasi nasional.
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Indonesia pada kuartal III-2025 mencapai Rp491,4 triliun, tumbuh 13,9% secara tahunan (yoy). Capaian tersebut setara dengan 25,8% dari target investasi nasional 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.
Secara komposisi, investasi terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp279,4 triliun atau 56,9%, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp212 triliun atau 43,1%.
BKPM juga mencatat, realisasi investasi tersebut menyerap 696.478 tenaga kerja Indonesia sepanjang kuartal III-2025.
realisasi investasi pada kuartal III-2025 didominasi oleh lima subsektor utama. Subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatat nilai investasi terbesar sebesar Rp62 triliun atau 12,6% dari total realisasi investasi.
Di posisi kedua, subsektor pertambangan mencatatkan investasi sebesar Rp55,9 triliun dengan kontribusi 11,4%.
Selanjutnya, subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi berada di peringkat ketiga dengan kontribusi 10,7% senilai Rp52,6 triliun.
Subsektor jasa lainnya menempati posisi keempat dengan nilai investasi Rp44,3 triliun atau sekitar 9,0% kontribusinya. Sementara itu, subsektor perdagangan dan reparasi melengkapi posisi lima besar dengan total investasi Rp34,5 triliun dengan 7,0% kontribusi.
Sepanjang periode Januari-September 2025, total realisasi investasi mencapai Rp1.434,4 triliun, tumbuh 13,7% yoy dan telah mencapai 75,3% dari target tahun ini. PMDN mendominasi dengan Rp789,7 triliun (55,1%), sedangkan PMA berkontribusi Rp644,6 triliun (44,9%).
Adapun, realisasi investasi pada Januari-September 2025 didominasi oleh lima subsektor utama.
Subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatatkan nilai investasi terbesar mencapai Rp196,4 triliun, atau setara 13,7% dari total investasi nasional.
Di posisi kedua, subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi membukukan nilai investasi sebesar Rp163,3 triliun dengan kontribusi 11,4%.
Sementara itu, subsektor pertambangan menempati urutan ketiga dengan nilai investasi Rp158,1 triliun, atau 11,0% dari total investasi.
Subsektor jasa lainnya menyusul di posisi keempat dengan nilai investasi Rp130 triliun atau 9,1%, diikuti oleh subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan investasi sebesar Rp105,2 triliun atau 7,3% kontribusinyaa.
Sebagai catatan, rilis data investasi hari iniĀ memberikan gambaran arah investasi nasional menjelang kuartal akhir 2025 sekaligus satu tahun kinerja Prabowo. Sebagai catatan, Prabowo memimpin Indonesia sejak Oktober 2024 atau kuartal IV-2025. Jika dihitung maka realisasi kuartal III-2025 akan menjadi kuartal ke empat atau satu tahun era Prabowo.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)