Harga Emas Mengamuk! Tembus Level US$4.300, Perak Ikut Liar ke US$54!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
17 October 2025 06:42
emas
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas lagi-lagi menembus level psikologis baru, kini sudah mendarat di US$4.300 per troy ons. Harga emas terus mencetak rekor-rekor baru. Meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), mendorong rekor-rekor baru emas.

Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), harga emas dunia melonjak 2,80% di level US$4.325,35 per troy ons. Penutupan ini menjadikan harga emas di level tertinggi sepanjang masa dan untuk pertama kalinya mendarat di level psikologis baru di US$4.300 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Jumat (17/10/2025) hingga pukul 06.25 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,78% di posisi US$4.358,99 per troy ons.

Harga emas mencapai rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Kamis dan melonjak melampaui US$4.300 per troy ons karena investor berbondong-bondong ke logam safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah AS, dengan spekulasi pemangkasan suku bunga memicu momentum tersebut.

Logam kuning ini telah menguat lebih dari 60% sepanjang tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, spekulasi penurunan suku bunga yang agresif, pembelian oleh bank sentral, dedolarisasi, dan arus masuk ETF yang kuat.

"Pergerakan emas akan bergantung pada gambaran penurunan suku bunga menjelang tahun 2026 serta perkembangan seputar AS-China. Jika tidak tercapai kesepakatan antara AS-China dan hubungan terus memburuk, hal itu bisa menjadi pemicu yang dibutuhkan emas untuk menembus batas US$5.000 per troy ons," ujar Zain Vawda, analis di MarketPulse oleh OANDA.

Investor minggu ini tetap fokus pada pertikaian perdagangan AS-China yang memanas, dengan Washington pada hari Rabu mengkritik perluasan kontrol ekspor logam tanah jarang China sebagai ancaman bagi rantai pasokan global.

Sementara itu, Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak lainnya guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina, satu hari sebelum presiden AS dijadwalkan berbicara dengan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga Federal Reserve AS sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, dan penurunan lainnya pada bulan Desember, dengan probabilitas masing-masing 98% dan 95%.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Penurunan harga emas jangka pendek kemungkinan bersifat sementara, karena investor yang bullish cenderung memanfaatkan penurunan untuk kembali masuk ke posisi.

HSBC menaikkan perkiraan harga emas rata-rata tahun 2025 menjadi US$4.355 per ons pada hari Rabu, dengan alasan permintaan aset safe haven akibat ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan melemahnya dolar AS.

Sementara itu, penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung telah menghentikan data ekonomi terjadwal, dengan seorang pejabat Departemen Keuangan memperingatkan bahwa hal itu dapat merugikan perekonomian hingga US$15 miliar per minggu akibat hilangnya output.

Di sisi lain, harga perak juga kembali cetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Kamis (16/10/2025), melesat 2,18% di level US$54,22 per troy ons. Penutupan ini menjadi level tertinggi perak sepanjang masa dan pertama kalinya menyentuh level psikologis US$54 per troy ons.

Dan pada perdagangan hari ini Jumat (17/10/2025) hingga pukul 06.25 WIB, harga perak di pasar spot melemah 0,06% di level US$54,19 per troy ons.

Lonjakan harga perak didorong oleh pasokan London yang ketat, ditandai oleh backwardation yang ekstrem dan rekor harga sewa, tetapi dapat berbalik dengan cepat jika kekurangan berkurang, menurut Michael Brown, ahli strategi senior di Pepperstone.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular