
Nama Andry Hakim Muncul di Transaksi Rp 200 M Saham Kapal 'CBRE'

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham yang terafiliasi dengan konglomerat Happy Hapsoro PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terpantau terus mengalami penurunan sejak menyentuh level tertinggi sepanjang masa.
Saham CBRE sempat menyentuh level tertinggi pada 9 Oktober 2025 di level Rp2.000 per lembar saham. Dan pada perdagangan akhir pekan Jumat (10/10/2025), saham CBRE ditutup dengan Auto Rejection Bawah (ARB) 14,83% dan mendarat di level Rp1.465 per lembar saham.
Pergerakan saham CBRE setelah mencatat reli luar biasa dalam beberapa pekan terakhir. Meski terkoreksi, harga tersebut masih jauh di atas level perdagangan awal bulan yang sempat berada di kisaran Rp680, menunjukkan antusiasme pasar terhadap emiten yang disebut-sebut terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini masih tinggi
Di tengah euforia tersebut, pasar kini dihebohkan dengan transaksi negosiasi jumbo senilai Rp200 miliar yang disebut melibatkan nama Andry Hakim. Nilai besar dan timing transaksi yang berdekatan dengan aksi korporasi CBRE membuat spekulasi makin liar di kalangan pelaku pasar. Sebelumnya, melalui podcast Leon Hartono, Andry Hakim membenarkan bahwa dirinya sedang melakukan aksi akumulasi saham CBRE dengan jumlah yang semakin mendekati 5%.
Meski belum ada konfirmasi resmi, langkah ini bukan transaksi biasa. Nominal Rp200 miliar itu bukan angka kecil. Jika benar melibatkan Andry Hakim, artinya ada pergerakan besar di balik layar yang mendorong keyakinan sosok Andry Hakim untuk melakukan aksi akumulasi melalui pasar negosiasi.
CBRE sendiri tengah jadi sorotan karena sederet aksi korporasi besar. Perusahaan ini berencana mengakuisisi kapal pipe-laying & lifting vessel milik Hilong Shipping Holding Ltd senilai US$100 juta (Rp1,6 triliun), serta dikabarkan sedang dalam tahap due diligence untuk mengakuisisi perusahaan jasa offshore dengan potensi realisasi lebih dari 50%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw)