Pasar keuangan Indonesia diharapkan mampu bergerak di zona positif pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025). Selengkapnya mengenai pergerakan pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 21,59 poin atau 0,27% ke level 8.139,89 dengan nilai transaksi mencapai Rp28,20 triliun dan melibatkan 46,14 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 2,93 juta kali. Sebanyak 260 saham menguat, 419 melemah, dan 119 saham stagnan.
Sektor utilitas dan properti tercatat menjadi penopang penguatan dengan masing-masing sektor naik 5,89% dan 2,12%. Sedangkan, sektor keuangan dan konsumer non-siklikal menjadi pemberat dengan pelemahan 0,65% dan 0,59%.
Dari sisi emiten, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi emiten dengan sumbangan terbesar 16,18 indeks poin. Diikuti PT Barito Pasific Tbk (BRPT) dengan kontribusi 9,35 indeks poin.
Di sisi lain, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Telkom Indonesia (Tbk) menjadi penahan laju penguatan IHGS kemarin, dengan bobot masing-masing 7,99 dan 6,86 indeks poin.
Beralih ke pasar valuta asing, rupiah ditutup melemah 0,09% ke posisi Rp16.545/US$ pada perdagangan kemarin, Senin (6/10/2025).
Sepanjang perdagangan, rupiah sempat melemah hingga menembus level psikologisnya di Rp16.600/US$, sebelum akhirnya koreksi dapat berkurang hingga penutupan perdagangan.
Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh volatilitas atau pergerakan dari indeks dolar AS (DXY) yang tengah mengalami penguatan di saat kondisi pemerintahan Negeri Paman Sam masih mengalami penutupan atau government shutdown.
Kinerja dolar juga mendapat dukungan dari perdebatan internal di Bank Sentral AS (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga.
Gubernur The Fed Stephen Miran pada Jumat (3/10/2025) lalu menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga secara agresif, dengan alasan bahwa kebijakan ekonomi pemerintahan Trump mulai berdampak negatif terhadap momentum pertumbuhan.
Dari pasar saham AS, bursa Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Senin atau Selasa waktu Indonesia.
Indeks S&P mencetak rekor didorong oleh optimisme terhadap meningkatnya aktivitas merger dan akuisisi (M&A) setelah dua kesepakatan besar diumumkan.
Indeks pasar luas S&P 500 naik 0,36% dan ditutup di 6.740,28, sementara Nasdaq yang sarat saham teknologi melesat 0,71% ke 22.941,67. Dow Jones Industrial Average, di sisi lain, turun 63,31 poin atau 0,14% dan ditutup di 46.694,97, terbebani oleh penurunan saham Sherwin-Williams dan Home Depot.
Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq sebagian ditopang lonjakan saham AMD yang terbang hampir 24% setelah perusahaan mencapai kesepakatan dengan pemimpin AI, Sam Altman.
Kesepakatan ini berpotensi memberikan perusahaan ChatGPT 10% saham di pembuat chip tersebut. AMD akan menggunakan unit pemrosesan grafis tertentu yang diluncurkan selama beberapa tahun. Nvidia, pesaing utama AMD di bidang prosesor grafis, berada di bawah tekanan menyusul pengumuman itu.
Selain itu, saham Comerica melonjak hampir 14% setelah Fifth Third Bancorp mencapai kesepakatan untuk membeli bank regional tersebut seharga US$10,9 miliar melalui transaksi saham.
Merger ini akan membentuk bank terbesar kesembilan di AS berdasarkan aset. SPDR S&P Regional Banking ETF naik 1% karena ekspektasi lebih banyak kesepakatan akan terjadi di sektor ini. Secara keseluruhan, aktivitas M&A meningkat, menambah semangat investor yang terlihat di pasar saham tahun ini.
"Ada pandangan optimistis terhadap pertumbuhan jangka panjang. Lingkungan regulasi kini lebih ramah terhadap bisnis (dan perbankan) dan semua orang mengharapkan suku bunga jauh lebih rendah," kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien senior di Zacks Investment Management, kepada CNBC International.
Investor tampaknya mengabaikan kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS saat ini, yang kini memasuki minggu kedua setelah para legislator gagal mencapai kesepakatan pendanaan untuk menjaga pemerintah tetap buka. Penutupan ini menunda rilis data ekonomi penting termasuk laporan pekerjaan September yang awalnya dijadwalkan Jumat lalu.
Saat ini, pasar saham mengabaikan penutupan pemerintah dan lebih fokus pada optimisme pendapatan serta prospek penurunan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve," kata Robert Edwards, chief investment officer di Edwards Asset Management.
Meskipun ada penundaan pengumuman data, beberapa pejabat Federal Reserve dijadwalkan tetap berbicara minggu ini, termasuk Gubernur Fed Stephen Miran pada Rabu dan Ketua Jerome Powell pada Kamis.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025), tampaknya tidak banyak sentimen baru yang dapat memberikan arah kuat terhadap pergerakan pasar keuangan domestik.
Namun, pelaku pasar tetap akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi penting dari Bank Indonesia (BI) serta perkembangan harga komoditas global yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG dan nilai tukar rupiah.
Dari dalam negeri, fokus utama tertuju pada data cadangan devisa (cadev) dan uang primer (M0) September 2025 yang akan dirilis BI hari ini. Selain itu, penguatan harga komoditas logam industri seperti timah juga menjadi perhatian pelaku pasar, mengingat dampaknya terhadap kinerja emiten pertambangan dan sektor ekspor nasional.
Berikut rangkuman sentimen utama yang akan membentuk arah IHSG hingga rupiah :
Cadangan Devisa RI September & Uang Primer (M0)
Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa RI untuk periode September 2025 pada Hari ini, Selasa (7/10/2025).
Pada rilis periode Agustus 2025, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$150,7 miliar, turun dari US$152,0 miliar pada Juli 2025. BI menjelaskan penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Pelaku pasar juga akan menyoroti apakah cadangan devisa September masih mampu bertahan di atas US$140 miliar, yang bisa menjadi tolok ukur ketahanan eksternal Indonesia. Jika angka tetap tinggi, hal ini akan memperkuat persepsi bahwa BI memiliki ruang intervensi yang cukup luas untuk menjaga stabilitas rupiah.
Sebelumnya, posisi cadangan devisa Agustus disebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Dengan buffer tersebut, BI menilai posisi cadangan devisa masih memadai untuk mendukung ketahanan eksternal dan menopang stabilitas makroekonomi nasional.
Masih di hari yang sama, BI juga akan mempublikasikan Uang Primer (M0) Adjusted September 2025 yakni indikator penting untuk memantau dinamika likuiditas dalam sistem keuangan. Lonjakan M0 dapat dibaca sebagai sinyal ekspansi moneter yang lebih longgar, positif bagi sektor riil, namun berpotensi menambah tekanan inflasi.
Harga Timah Dunia Tembus Rekor Tertinggi 6 Bulan
Harga timah dunia kembali mendidih, didorong kekhawatiran pasar terhadap berkurangnya pasokan dari dua produsen utama dunia, yakni Indonesia dan Myanmar.
Harga timah tiga bulan di London Metal Exchange (LME) dengan kode CMSN3 melonjak hingga lebih dari US$37.500 per ton atau sekitar Rp620,44 juta (US$1 = Rp16.545) pada perdagangan Jumat (3/10/2025). Level ini merupakan yang tertinggi sejak April 2025, ketika pasar global juga sempat terguncang akibat gangguan produksi di tambang Bisie, Republik Demokratik Kongo.
Lonjakan ini terjadi setelah pemerintah Indonesia menutup lebih dari 1.000 tambang ilegal di Bangka Belitung, yang selama ini menjadi salah satu sumber pasokan global. Langkah tegas Presiden Prabowo Subianto tersebut memperketat rantai pasokan timah dunia, memperkuat persepsi pasar akan kelangkaan logam ini, dan akhirnya mendorong harga naik signifikan.
Kenaikan harga timah dunia menjadi kabar positif bagi PT Timah Tbk (TINS) sebagai produsen utama logam timah di Indonesia. Harga yang lebih tinggi berpotensi meningkatkan nilai ekspor dan margin keuntungan, mengingat sebagian besar penjualan perusahaan dilakukan ke pasar internasional dalam denominasi dolar AS.
 Foto: LME harga timah
|
Namun, dari sisi lain, penutupan tambang ilegal juga dapat memicu tantangan baru karena berkurangnya pasokan bijih timah lokal, yang selama ini turut menopang kegiatan produksi nasional.
Meski demikian, dalam jangka pendek, kebijakan penertiban tambang justru berpotensi menjaga stabilitas harga dan menekan kelebihan pasokan global. Dengan momentum harga yang kuat dan kebijakan domestik yang mendukung tata kelola industri yang lebih tertib, prospek kinerja emiten tambang timah nasional tetap terjaga di tengah tren penguatan harga komoditas logam dunia.
2 Tahun Sejak Israel Serang Gaza
Hari ini, Selasa (7/10/2025) tepat menandai genap dua tahun sejak serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menjadi salah satu peristiwa paling mematikan di kawasan Timur Tengah dalam satu dekade terakhir, menewaskan ribuan warga sipil dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di Gaza.
Perang yang awalnya dipicu oleh serangan mendadak Hamas terhadap wilayah selatan Israel berkembang menjadi operasi militer besar-besaran yang melibatkan serangan udara, darat, dan laut oleh militer Israel. Selama berbulan-bulan, kawasan Gaza mengalami blokade total yang mengakibatkan krisis kemanusiaan parah, termasuk kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Dua tahun berlalu, situasi di Gaza masih jauh dari kata stabil. Upaya gencatan senjata permanen terus menemui jalan buntu, sementara rekonstruksi wilayah yang hancur berjalan lambat akibat blokade dan ketegangan politik yang belum mereda. Komunitas internasional, termasuk PBB, kembali menyerukan dialog damai dan solusi dua negara sebagai jalan keluar yang berkelanjutan bagi konflik berkepanjangan tersebut.
Program Magang
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan resmi membuka program magang nasional berbayar mulai hari ini, Selasa (7/10/2025). Program ini ditujukan bagi 20 ribu lulusan baru yang belum bekerja, dengan insentif setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) maksimal Rp 3,3 juta per bulan selama enam bulan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menjelaskan, program ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Untuk tahun pertama pelaksanaan di 2025, program ini akan dibuka untuk 20 ribu peserta magang.
Sebanyak 500 perusahaan swasta telah mendaftar untuk ikut serta dalam program magang nasional yang akan dibuka oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mulai besok, Selasa (7/10/2025). Dari jumlah itu, tersedia lebih dari 10.000 posisi magang bagi lulusan baru di seluruh Indonesia.
Program ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja di level fresh graduate sekaligus mendongkrak ekonomi.
Dana Asing Mulai Banjiri RI
Dana asing kembali membanjiri Indonesia. Setelah mencatat net sell besar-besaran di akhir September, dana asing mulai masuk dan mencatat net buy dalam dua hari beruntun.
Pada Jumat net buy tercatat hampir Rp 200 miliar tetapi angkanya kemudian melonjak menjadi Rp 2 triliun pada perdagangan kemarin. Net buy ini menjadi kabar baik karena bisa membuat IHSG semakin kuat.
Dolar Masih Kencang
Indeks dolar ditutup di 98,108 pada perdagangan kemarin, atau terkuat sejak 26 September 2025. Kenaikan indeks menandai investor masih memburu dolar dan meninggalkan instrumen non-dolar, termasuk rupiah.
Kondisi ini tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah yang berusaha bangkit.
Simak Rilis Data dan Agenda Hari Ini
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
- Cadangan Devisa RI September
- Uang beredar primer BI
- Cadangan devisa Jepang
- Cadangan devisa Singapura
- Pidato Pejabat The Fed
-
Indonesia Energy Transition Dialogue di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
-
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan/ODOL yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan di kantor Kemenko IPK, Jalan MH. Thamrin, Jakarta
-
Public Expose Insidentil PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) via aplikasi zoom meeting
-
Konferensi pers Menteri Koordinator Bidang Perekonomian terkait Perundingan ASEAN DEFA putaran ke-14 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat
-
Kementerian PPN/Bappenas bersama Asian Productivity Organization meluncurkan Master Plan Produktivitas Nasional di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Dalam Negeri
-
FGD Kadin Indonesia "Keberlanjutan Gas Bumi untuk Industri Nasional: Sinergi Kebijakan, Pasokan, dan Daya Saing" di Menara Kadin, RGE Lounge, Jakarta Selatan
-
Indosat B2B akan mengadakan Indonesia AI Day for Retail Industry di Gedung Indosat, Jakarta Pusat
-
Hari kedua Forum AsiaXchange 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Kepala Badan Gizi Nasional dan Ketua DPN Apindo.
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
- SRAJ : Pembayaran Pokok seri SRAJ01A ke 1
- CSRA : ex Dividen Tunai Interim
- UNTR & UNIC : cum Dividen Tunai Interim
- MORA : Pembayaran Ijarah Fee seri SIMORA01BCN3 ke 20
- BSDE : Pembayaran Kupon seri BSDE03BCN1 & SIBSDE01BCN1 ke 14
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.