Sejarah Walk Out Saat Pidato Sidang Umum PBB: Ahmadinejad - Netanyahu

mae, CNBC Indonesia
27 September 2025 06:00
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 diwarnai aksi protes saat puluhan delegasi dari berbagai negara melakukan walk out ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu naik ke podium untuk menyampaikan pidatonya, Jumat (26/9/2025).

Aksi walk out ini memang bukan yang pertama dilakukan oleh delegasi di Sidang Umum PBB. Namun, apa yang terjadi pada Jumat jelas sebuah tamparan keras buat Israel dan sekutunya.

Aksi walk out menjadi cerminan meningkatnya isolasi internasional terhadap Israel di tengah tuduhan kejahatan perang dan tekanan global untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Pemandangan di ruang sidang utama PBB menunjukkan puluhan kursi kosong saat Netanyahu memulai pidatonya. Para diplomat yang keluar berasal dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab, dan Gerakan Non-Blok.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)



Menurut laporan, delegasi dari Indonesia, Pakistan, Kuwait, Malaysia, Iran, dan Kuba termasuk di antara yang melakukan aksi protes tersebut. Aksi ini dikoordinasikan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan Israel dan sebagai solidaritas untuk Palestina.

Aksi walk out ini merupakan puncak dari ketegangan yang terbangun selama Sidang Umum PBB. Para diplomat yang berpartisipasi menyatakan bahwa kehadiran Netanyahu, yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan kemanusiaan, tidak dapat diterima.

Protes ini secara simbolis menolak narasi yang disampaikan Netanyahu dan menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza akibat agresi militer Israel.

Dalam pidatonya yang tetap dilanjutkan, Netanyahu menantang kritik internasional dan membela tindakan negaranya sebagai perang untuk membela diri. Ia mengutuk negara-negara yang dinilainya justru mendukung terorisme dengan mendorong pembentukan negara Palestina.

Walk Out Jadi Protes Paling Keras

Ketika situasi memanas, metode protes paling ekstrem di Sidang Umum PBB adalah dengan walk out atau keluar dari ruangan.

Delegasi Kuba melakukan hal itu pada 2006 ketika George W. Bush menyebut Fidel Castro sebagai "diktator kejam" dan mendorong kebebasan di Kuba.

Pada 1987, serangan verbal Presiden Nikaragua Daniel Ortega terhadap Amerika Serikat (AS) membuat duta besar AS, Vernon A. Walters, meninggalkan ruang Sidang Umum.
Namun mungkin sosok paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir adalah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang memicu walkout oleh AS dan beberapa delegasi lain pada tahun 2009-2012.

Aksi walk out dilakukan setelah menyerang Israel sebagai "rezim Zionis", menuduhnya melakukan genosida dan teror, serta berargumen bahwa Barat menggunakan serangan 11 September sebagai dalih untuk menyerang Afghanistan dan Irak.

Berikut beberapa aksi walk out di Sidang Umum PBB:
1. Pidato George W. Bush
Pertemuan para pemimpin dunia di Sidang Umum PBB menjadi panas pada 26 September 2007.

Delegasi Kuba keluar dari Sidang Umum setelah Presiden Bush menyebut Fidel Castro sebagai "diktator kejam" dalam pidatonya.

George W Bush berpidato di PBBFoto: https://georgewbush-whitehouse.archives.gov/
George W Bush berpidato di PBB

 

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Kuba mengatakan:
"Bush bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 600.000 warga sipil di Irak. ... Ia adalah seorang penjahat dan tidak memiliki otoritas moral maupun kredibilitas untuk menghakimi negara lain. ... Kuba mengutuk dan menolak setiap kata dari pidato penuh fitnahnya, dikutip dari democracynow.org.

2. Presiden Ahmadinejad

Selama delapan tahun menjabat sebagai presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berada di pusat berbagai kontroversi yang menyita perhatian dunia internasional. Pidato perdananya di PBB pada 2005 juga tidak berbeda, ketika Ahmadinejad menegaskan bahwa semua negara, termasuk Iran, memiliki hak atas energi nuklir.

"Kami percaya bahwa semua negara dan bangsa berhak atas kemajuan teknologi dan ilmiah di semua bidang, khususnya teknologi damai untuk memproduksi bahan bakar nuklir. Akses seperti ini tidak bisa dibatasi hanya untuk segelintir negara." Dikutip dari middleasteye.net.

Presiden Ahmadinejad berpidato di Sidang Umum PBBFoto: Reuters
Presiden Ahmadinejad berpidato di Sidang Umum PBB

 

Pidato 2005 tersebut menetapkan nada menantang yang kemudian menjadi ciri khas penampilan Ahmadinejad di Majelis Umum PBB, yang pada dua kesempatan memicu aksi walk out.

Meskipun pidato-pidatonya sering mengkritik ketidaksetaraan ekonomi global dan menampilkan Iran sebagai demokrasi sejati, pada 2007 Ahmadinejad menuai kecaman global karena mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi selama Holocaust serta meragukan penjelasan AS mengenai serangan 11 September (9/11).

Pada 2010, diplomat Eropa dan Amerika melakukan walk out selama pidato Ahmadinejad di PBB, setelah ia melontarkan teori konspirasi bahwa sebagian kalangan di dalam pemerintahan AS merekayasa serangan (9/11)

Setahun kemudian yakni pada 2011, para delegasi kembali melakukan walk out ketika pemimpin Iran itu mengulangi keraguannya tentang 9/11 dan Holocaust.

"Dengan menggunakan jaringan media imperialis yang berada di bawah pengaruh kolonialisme, mereka mengancam siapa pun yang mempertanyakan Holocaust dan peristiwa 11 September dengan sanksi dan tindakan militer," kata Ahmadinejad saat itu.



Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBB di 2012Foto: Reuters
Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBB di 2012
Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBB di 2012Foto: Reuters
Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBB di 2012
Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBBFoto: Reuters
Aksi walk out saat Presiden Ahmadinejad berpidatoo di Sidang Umum PBB

Berikut aksi walk out selama Presiden Ahamdinejad berpidato di PBB:

  • 2008
    Pada 23 September, delegasi Amerika Serikat dan Israel memilih meninggalkan ruangan. Ahmadinejad menyebut Israel sebagai "rezim Zionis yang kejam" sekaligus melancarkan kritik tajam terhadap Washington.
  • 2009
    Lagi-lagi, kontroversi berlanjut. Delegasi dari AS, Kanada, Argentina, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Australia, Selandia Baru, hingga Kosta Rika melakukan walk-out massal setelah Ahmadinejad menyebut Israel sebagai "negara rasis."
  • 2010
    Sidang UNGA pada 23 September menjadi salah satu yang paling dramatis. Delegasi AS, Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, hingga Kosta Rika keluar serentak ketika Ahmadinejad menuduh AS dan Israel "mengatur" serangan 11 September 2001 sebagai dalih perang di Afghanistan dan Irak.
  • 2011
    Setahun kemudian, pada 22 September, pernyataan Ahmadinejad kembali memicu aksi meninggalkan ruangan. Kali ini, seluruh 27 anggota Uni Eropa serta AS dan sejumlah negara lain keluar setelah ia menyinggung teori konspirasi 9/11, menyerang Israel, dan menuding Barat sebagai biang penjajahan.
  • 2012
    Pidato terakhir Ahmadinejad di UNGA pada 26 September bahkan diwarnai walk-out sebelum ia berbicara. Delegasi AS, Israel, dan Kanada sudah memilih meninggalkan aula lebih dulu. Dalam pidatonya, Ahmadinejad menyerang "imperialisme Barat" dan menyebut akan segera berakhir.

3. Presiden Lithuania Gitanas Nausėda

Pada Sidang Umum PBB ke-79 pada September 2024, saat Presiden Nausėda menyuarakan kritik keras terhadap Rusia. Di sesi pidato Nauseda, duta besar Rusia terlihat secara demonstratif meninggalkan aula.

Presiden Lithuania mengatakan bahwa tindakan itu mencerminkan sikap Rusia sebagai agresor, yang menurut dia tidak menghargai prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

Presiden Nauseda di Sidang Umum PBBFoto: UN
Presiden Nauseda di Sidang Umum PBB



(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation