Bursa Saham RI Lagi Menggila, IHSG Diramal Bisa Tembus Segini

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
24 September 2025 08:25
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air kini makin bergeliat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencatatkan rekor tertinggi baru. Beberapa sektor pun di proyeksikan akan ikut cerah sejalan dengan kenaikan IHSG.

Pada perdagangan kemarin Rabu (24/9/2025), IHSG naik 1,06% di level 8.125,2. Kenaikan ini menjadikan level tertinggi IHSG sepanjang masa.

Pada perdagangan kemarin IHSG berhasil mendorong asing kembali masuk mencapai Rp5,55 triliun dengan turnover mencapai Rp31,73 triliun.

Net buy asing pada perdagangan kemarin tertinggi kedua setelah net buy asing pada 15 September 2025 yang mencapai Rp10,47 triliun.

Menurut M. Nafan Aji Gusta Utama, Senior Market Analyst Mirae Sekuritas, target level IHSG kini berada di 8.246, hal ini sejalan dengan dovishnya The Federal Rerserve (The Fed) yang kemungkinan akan memangkas suku bunga satu kali lagi, dan kebijakan moneter pemerintah RI sejalan dengan kebijakan likuiditas Rp200 triliun yang sudah disalurkan kepada 5 perbankan BUMN untuk disalurkan kembali kepada masyarakat.

Nafan juga mengatakansektor energi, konsumer, dan keuangan diproyeksi beri yield tinggi.

Sementara itu, Maximilianus Nicodemus, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG bisa menembus All Time High (ATH) baru hingga akhir tahun jika semua sentimen mendukung baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Menurutnya, fundamental ekonomi RI saat ini baik-baik saja meskipun kemarin pasar saham sempat terguncang usai kepergian Sri Mulyani dari jajaran pemerintah, akan tetapi menteri keuangan yang baru Purbaya Yudhi Sadewa ternyata memiliki gebrakan-gebrakan baru yang akhirnya mampu mendorong IHSG kembali menuju rekor tertinggi.

Apalagi kini Bank Indonesia (BI) juga membantu mendorong proses percepatan ekonomi RI dengan pemangkasan suku bunga. Hal ini yang pada akhirnya mendorong capital inflow, kini pasar bukan hanya fokus pada stabilitas tetapi juga pertumbuhan.

BI sudah memangkas suku bunga sebesar 125 bps sepanjang tahun ini. 

"Pada akhirnya fundamental kita baik-baik saja. Apalagi banyak gebrakan dari Menteri keuangan dan BI. Ini mampu mendorong capital inflow masuk. Apalagi kita fokusnya bukan stabilitas tapi pro-pertumbuhan," uajr Nico, kepada CNBC Indonesia.

Nico menambahkan, The Fed berpeluang memangkas suku bunga kembali jika ada tenaga kerja Amerika Serikat (AS) kembali melemah, meskipun pada pidato Powell tadi subuh terlihat gelisah dan tidak memberikan kepastian dalam pemangkasan suku bunga, tetapi melihat dari probalibilitas 92% maka masih terdapat potensi pemangkasan suku bunga The Fed.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation