Sejarah Lagi! Harga Emas Pecah Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
23 September 2025 06:49
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas sentuh rekor tertinggi sepanjang masa sejalan dengan optimisme investor mengantisipasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) lebih lanjut.

Pada perdagangan Senin (22/9/2025), harga emas dunia naik 1,70% di level US$3.746,21 per troy ons. Penutupan harga tersebut menjadikan rekor tertinggi emas sepanjang masa dan untuk pertama kalinya berhasil ditutup di level psikologis US$3.700 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Selasa (23/9/2025) hingga pukul 06.36 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,01% di posisi US$3.746,49 per troy ons.

Emas naik hampir 2% ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, didorong oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut dan permintaan aset safe haven yang terus berlanjut di tengah ketidakpastian politik.

Harga emas juga mencetak rekor intraday di US$ 3.748 pada perdagangan kemarin.

Investor mencermati pidato The Fed yang akan datang dan data inflasi utama untuk sinyal kebijakan terbaru.

Gubernur Federal Reserve Stephen Miran mengatakan bank sentral harus memangkas suku bunga secara agresif untuk mengurangi risiko terhadap prospek ekonomi. The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, pemangkasan pertama sejak Desember dan mengisyaratkan kesediaan untuk melonggarkan lebih lanjut.

Pidato Ketua The Fed Jerome Powell juga menjadi momen krusial. Powell dijadwalkan berbicara di Rhode Island, bersama Michelle Bowman di forum terpisah.

Pasar akan mencari sinyal apakah The Fed akan mempertahankan sikap dovish pasca pemangkasan suku bunga 25 bps bulan lalu, atau justru menahan ekspektasi pelonggaran lebih lanjut karena inflasi pengeluaran pribadi warga AS (PCE) masih di kisaran 2,9%.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai permukiman Kalynivske, di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina.

"Permintaan aset safe haven terus mengalir di tengah masalah geopolitik yang masih belum menentu, termasuk perang Rusia-Ukraina. Pemangkasan suku bunga The Fed pekan lalu dan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya di akhir tahun," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Investor mencermati serangkaian pidato The Fed pekan ini, termasuk pernyataan dari Ketua Jerome Powell pada hari Selasa, untuk mendapatkan sinyal baru mengenai arah kebijakan moneter bank sentral. Data harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS hari Jumat juga menjadi fokus.

Sementara itu, setelah penurunan musiman yang biasa terjadi dalam pembelian emas di Inggris, permintaan bank sentral telah pulih menjadi 63 ton, menyamai rata-rata pasca-2022 dan menambah sentimen bullish, menurut catatan Societe Generale pada hari Senin.

Di sisi lain, pada penutupan perdagangan Senin (22/9/2025), harga perak (XAG) di pasar spot melesat 2,32% di level US$44,08 per troy ons. Penutupan tersebut menjadi penguatan harga perak tertinggi sepanjang tahun ini.

Sementara pada perdagangan hari ini Selasa (23/9/2025) hingga pukul 06.36 WIB, harga perak (XAG) melemah 0,20% di level US$43,99 per troy ons.

"Perak mungkin masih menemukan momentum positif karena investor mengalihkan perhatian mereka melampaui harga emas yang mencapai rekor tertinggi. Dengan rasio emas-perak saat ini di sekitar 86, masih di atas rata-rata lima tahunnya di angka 82, perak mungkin masih memiliki lebih banyak ruang untuk mengejar sepupunya, logam mulia yang lebih terkenal," ujar Han Tan, kepala analis pasar di Nemo.money.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular