Gara-Gara Akuisisi, Saham Hapsoro Naik Ribuan Persen Meski Laba Tipis

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
09 September 2025 12:20
cbre
Foto: cbre

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terus mencatatkan kenaikan yang signifikan. Sepanjang tahun, saham tersebut bahkan telah naik hingga ribuan persen. Kenaikan terjadi usai aksi korporasi yang dilakukan perseroan.

Hingga perdagangan hari ini Selasa (9/9/2025) pukul 10.00 WIB, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) naik 7,96% di level Rp488. Tercatat di sepanjang tahun 2025, saham CBRE telah melejit 2.689%.

Saham yang belum terlalu lama melantai pada 9 Januari 2023, mampu menarik perhatian banyak pelaku pasar.

CBRE disebut sebagai emiten terafiliasi dengan Happy Hapsoro karena terdapat hubungan korporasi melalui PT Basis Utama Prima, perusahaan investasi yang 40% sahamnya dimiliki Happy Hapsoro, terdapat keterkaitan dengan jaringan emiten, namun bukan pemegang saham CBRE yang tercatat.

Bisnis

CBRE beroperasi sebagai perusahaan pelayaran yang berspesialisasi dalam angkutan laut domestik untuk berbagai jenis barang umum. Model bisnis utamanya mencakup:
- Pengoperasian kapal tunda (tugboats) dan tongkang (barges) dengan kapasitas antara 2.000-8.000 metrik ton.
- Jasa angkutan komoditas curah, seperti hasil tambang, material konstruksi, alat berat, produk pertanian, dan barang industri lainnya.

CBRE menyediakan berbagai layanan di sektor pelayaran, seperti:
- Time charter: penyewaan kapal untuk jangka waktu tertentu.
- Freight charter: penyewaan kapal berdasarkan perjalanan atau muatan tertentu.
- Ship management: penyediaan layanan operasi dan pemeliharaan kapal secara professional.

Kinerja Keuangan

cbreFoto: cbre

Dari sisi kinerja keuangan, CBRE berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih pada Juni 2025 sebesar Rp900,05 juta. Sayangnya laba tersebut bukan ditopang dari pendapatan, karena dari sisi pendapatan masih turun 9,04% menjadi Rp29,08 miliar pada Juni 2025, dari Rp31,97 miliar pada Juni 2024.

Turn around yang terjadi didorong oleh meningkatnya penghasilan lain-lain pada Juni 2025 menjadi Rp4,39 miliar, dari Rp33,6 juta pada Juni 2024. Penghasilan lain-lain tersebut berasal dari penjualan aset perseroan senilai Rp3,77 miliar.

Hal ini mendorong berkurangnya aset perseroan pada Juni 2025 sebesar 1,58% menjadi Rp328,38 miliar pada Juni 2025 dari Rp333,65 miliar pada Desember 2024

Pembelian Aset

Diketahui, CBRE membeli kapal Offshore Support jenis Pipe-Laying & Lifting Vessel mencapai US$100 juta atau Rp1,62 triliun (Rp16.162/US$1). Kapal yang akan diakuisisi merupakan offshore support vessel yang dibangun pada 2011 di China.

Berdasarkan klasifikasi American Bureau of Shipping, kapal ini memiliki spesifikasi panjang 161,93 meter, lebar 46 meter, dan dalam 13,50 meter. Kapal tersebut memiliki kapasitas angkut sebesar 40.612 Gross Tonnage dengan 12.183 Net Tonnage, serta dilengkapi crane berkapasitas 3.000 Metric Ton, yang memungkinkannya menangani pengangkutan serta penanganan muatan berat berskala besar.

Diperkirakan aset tersebut akan masuk dalam laporan keuangan September 2025.

Perseroan membeli kapal tersebut dari Hilong Shipping Holding Limited (HSHL), anak usaha Hilong Energy Limited asal China yang berbasis di Hong Kong. Diketahui Hilong telah melantai di bursa Hong Kong.

HSHL yang tercatat di Bursa Hong Kong juga dikenal sebagai perusahaan rekayasa kelautan dengan spesialisasi proyek migas lepas pantai dan energi angin laut. Perusahaan ini menyediakan layanan menyeluruh, mulai dari manajemen proyek, konstruksi, transportasi, hingga instalasi. Dengan penguasaan penuh Hilong Energy Limited, HSHL menjadi salah satu pemain penting dalam pembangunan infrastruktur energi laut.

Sumber pendanaan atas transaksi tersebut dilakukan dari kas perseroan dan fasilitas pembiayaan dari pihak ketiga dan/atau pihak perbankan, rinciannya 30% investor dari right issue, 25% Hilong yang diperkirakan dari right issue, dan 45% hutang bank yang kemungkinan akan di konversi dalam bentuk saham CBRE.

Hal ini sama dengan CBREĀ melakukan akuisisi pada kapal milik Hilong.

Transaksi tersebut bertujuan untuk memperluas segmen usaha perseroan, yang dari sebelumnya didominasi oleh kapal jenis bulk carrier, menjadi kapal yang diperuntukkan untuk mendukung aktivitas konstruksi di tengah laut (offshore).

Kapal baru tersebut juga bisa diperuntukkan bagi industri pengeboran minyak dan gas bumi lepas pantai (offshore drilling), industri energi terbarukan berupa pembangunan instalasi pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di perairan laut (offshore wind farm) dan lain sebagainya.

Dengan masuk ke segmen offshore support vessel, perseroan berpotensi menjangkau pasar baru dan memperluas cakupan kegiatan usaha di sektor jasa maritim.

Pembelian armada kapal baru menjadikan aset Perseroan semakin bertambah dan dapat membawa potensi segmen pendapatan (revenue stream) baru sehingga akan memperkuat struktur pendapatan.

Pembelian kapal Offshore Support Vessel dapat menjadi potensi Perseroan untuk memperoleh kontrak proyek-proyek offshore (diversifikasi usaha), dimana dalam hal ini Perseroan tidak hanya bergantung pada pendapatan dari jasa pelayaran drybulk.

Perseroan akan mengalami lonjakan CapEx,DER, kenaikan biaya operasional, dampak depresiasi, dan risiko pembiayaan yang harus dikelola cermat.

Aksi Korporasi

CBRE berencana menambah modal melalui rights issue (penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu/PMHMETD).

Perseroan akan menerbitkan maksimal 48 miliar unit saham baru, dengan nilai nonimal Rp25 per saham. Namun, harga pelaksanaan dan jumlah final saham baru akan diuraikan lebih lanjut dalam prospektus aksi korporasi tersebut.

Total nilai dana yang diincar CBRE sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,2 triliun, dimana dana ini akan digunakan untuk membayar hutang atas pembelian kapal.

Pelaksanaan PMHMETD akan dilakukan sesuai dengan ketentuan POJK 32/2015, di mana efektifnya pernyataan pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD tidak akan lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Seluruh dana hasil PMHMETD untuk pembayaran atas sebagian utang perseroan kepada pihak ketiga, modal kerja, dan rencana penambahan armada oleh perseroan.

Perseroan akan meminta restu dari para pemegang saham untuk melaksanakan aksi rights issue melalui RUPSLBĀ pada 25 September 2025.

Perubahan Kegiatan Usaha

Sebelumnya kegiatan usaha Perseroan berfokus pada jasa angkutan laut untuk muatan hasil tambang dalam negeri (cargo), ke depan Perseroan akan memperluas portofolio usahanya ke sektor jasa penunjang kegiatan lepas pantai, antara lain layanan pemasangan pipa bawah laut (pipe laying), dukungan pembangunan dan operasional pembangkit listrik tenaga laut (offshore wind farm support), serta konstruksi lepas pantai lainnya.

Hal ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan infrastruktur energi di laut, baik untuk sektor minyak bumi dan gas alam (migas) maupun energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) yang dibangun di wilayah perairan laut lepas pantai (offshore).



Perseroan saat ini hanya melakukan kegiatan operasional hanya di wilayah perairan Indonesia (domestik), berencana untuk memperluas jangkauan wilayah operasi ke perairan luar negeri (internasional).

Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya peluang kerjasama yang ditawarkan dari mitra strategis internasional, khususnya perusahaan-perusahaan global di sektor energi pengguna hasil muatan tambang, manufaktur baja, serta industry baterai/EV, perusahaan lepas pantau dan konstruksi maritim, yang membutuhkan dukungan jasa transportasi laut, pemasangan pipa bawah laut (pipe laying), pembangunan pembangkit listrik tenaga laut (offshore wind farm support), serta proyek konstruksi lepas pantai lainnya.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation