IHSG Bikin Cemas? Deretan Saham Blue Chip Ini Berpotensi Rebound-Cuan

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
09 September 2025 08:25
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar saham Tanah Air pada perdagangan kemarin mengecewakan. Bursa saham anjlok usai reshuffle kabinet Merah Putih, salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani akhirnya resmi tidak berstatus menjadi Menteri Keuangan setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai menteri keuangan yang baru.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan kocok ulang (reshuffle) terhadap personel Kabinet Merah Putih, termasuk menteri keuangan pada Senin (8/9/2025). Reshuffle kemarin merupakan yang pertama yang dilakukan Prabowo setelah memimpin Kabinet Merah Putih sejak 20 Oktober 2024.

Usai Reshuffle, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun anjlok hingga 1,28% tepat pada sesi II menjelang Reshuffle Kabinet Merah Putih.

Investor tak perlu khawatir dengan penurunan tajam IHSG pada perdagangan kemarin, karena perlu diingat, penurunan tersebut hanya disebabkan oleh sentimen sesaat bukan karena fundamental ekonomi RI. Karena perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,12% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2025 di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian.

Bahkan mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan capaian ini ditopang oleh konsumsi domestik yang solid, aktivitas investasi dan ekspor yang meningkat, aktivitas dunia usaha yang ekspansif, serta dukungan optimal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Penurunan IHSG kemarin justru menjadi peluang untuk mendapatkan cuan dari pasar saham.

Terpantau saat IHSG anjlok pada perdagangan kemarin, beberapa saham blue chip cukup ramai diperdagangkan, sehingga memberikan peluang rebound setidaknya dalam sisa pekan ini.

Berikut 10 saham yang masuk dalam jajaran Top Frequency yang berpeluang rebound, bahkan sebagian masih mencatatkan penguatan di saat IHSG ambles.

Penurunan IHSG saat meledaknya kabar bahwa Sri Mulyani mundur selalu menjadi hal yang berulang di pasar saham.

Meskipun pergantian pos di kementerian keuangan terbilang mengejutkan saat sudah berkali-kali Sri Mulyani diisukan mundur.

Sempat tersirat kabar bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengundurkan usai penjarahan yang terjadi di kediamannya, Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, saat demo kemarin.

Sri Mulyani juga mendapat tekanan kuat dari publik usai ucapannya soal kesejahteraan guru dan dosen menuai kontroversi. Pernyataan itu dinilai menyinggung masyarakat, meski Kementerian Keuangan menegaskan video yang viral merupakan hasil manipulasi alias deepfake.

Nama Sri Mulyani pun dikaitkan dengan tunjangan rumah DPR RI yang mencapai Rp 50 juta per bulan. Besarnya tunjangan tersebut memicu demonstrasi besar-besaran di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Setelah dikabarkan mundur, akhirnya Prabowo resmi mengganti Sri Mulyani. Mantan Managing Editor World Bank tersebut sebelumnya juga pernah mundur dari jabatan menteri keuangan.

Sebelumnya, pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani mengajukan pengunduran dirinya sebagai menteri keuangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena ditunjuk menjadi Managing Director (Direktur Pelaksana) Bank Dunia. Namanya diganti di tengah memanasnya konflik Bank Century.

IHSG pada 5 Mei 2010 langsung anjlok 112,77 poin atau 3,81% akibat sentimen mundurnya Sri Mulyani.

Presiden SBY menyetujui pengunduran diri tersebut, dan digantikan oleh Agus Martowardojo pada 20 Mei 2010.

Sri Mulyani sendiri secara terbuka menyatakan bahwa ia mengundurkan diri karena desakan politik dan merasa tidak mendapatkan dukungan dalam sistem pada saat itu.

Kemudian Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilantik pada 27 Juli 2016.

Pada era Jokowi, terdapat beberapa isu bahwa Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan.

Usai ditepisnya isu-isu tersebut, Sri Mulyani kembali menjabat Menteri Keuangan pada era Presiden Prabowo Subianto yang dilantik pada 21 Oktober 2024.

Namun, tak luput dari isu mundurnya jabatan, lagi-lagi para era Presiden Prabowo, Sri Mulyani kembali diisukan akan mundur sebelumnya akhirnya tergantikan hari ini.

Berkali-kali Dikabarkan Mundur di 2024-2025

Nama Sri Mulyani berulang kali diterpa isu mundur sejak awal 2024. Dari awal 2024 hingga reshuffle kabinet pada September 2025, rumor seputar dirinya kerap memicu gejolak pasar.

1. Januari 2024

Isu pertama mencuat pada pertengahan Januari 2024. Ekonom senior Almarhum Faisal Basri dalam sebuah diskusi publik menyebut bahwa "secara moral, Sri Mulyani paling siap mundur" dari kabinet Presiden Joko Widodo.

Pernyataan ini ditafsirkan sebagai sinyal ketidaknyamanan Sri Mulyani dengan arah kebijakan fiskal menjelang Pemilu 2024. Pasar pun resah, meski politisi Zulkifli Hasan buru-buru meminta publik tak berspekulasi berlebihan.

Di tengah kencangnya isu mundurnya Sri Mulyani, IHSG sempat jeblok 0,24% pada 15 Januari 2024, jatuh 0,58% pada 17 Januari 2024 serta 0,35% pada 19 Januari 2024.

2. Maret 2025

Pada 18 Maret 2025, pasar modal Indonesia diguncang. IHSG anjlok 6,58%, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt. Banyak analis dan pelaku pasar langsung mengaitkan gejolak ini dengan isu Sri Mulyani yang disebut bakal mundur.

Namun, Sri Mulyani cepat angkat bicara. Ia menegaskan tetap fokus menjaga APBN dan stabilitas fiskal. Klarifikasi juga datang dari Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan juru bicara kepresidenan, yang menekankan bahwa isu mundurnya tidak benar.

3. Agustus-September 2025

Situasi memanas pada Agustus 2025 ketika unjuk rasa besar terjadi. Rumah Sri Mulyani bahkan sempat dijarah massa, memicu spekulasi baru soal pengunduran dirinya.

Menko Airlangga Hartarto membantah rumor tersebut, sementara Sri Mulyani tetap hadir di rapat kabinet sebagai bentuk klarifikasi bahwa ia tidak mundur.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags


Most Popular
Recommendation