Setengah IPO 2025 Free Floatnya 20% Lebih, Aman Atau Rawan Gorengan?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
08 September 2025 11:10
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 22 perusahaan telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini. Emiten yang baru saja melaksanakan Initial Public Offering (IPO) selalu menjadi daya tarik bagi investor.

Banyak investor memperhatikan free float pada sebuah saham IPO. Free float merupakan porsi saham suatu emiten yang dimiliki oleh publik atau masyarakat dan dapat diperdagangkan di bursa, tidak termasuk kepemilikan oleh pemegang saham pengendali, manajemen, atau investor strategis yang bersifat jangka panjang.

Free float mempengaruhi pandangan investor terhadap likuiditas perdagangan saham. Pada free float yang tinggi, akan lebih banyak saham beredar di public, sehingga transaksi di pasar lebih ramai karena harga lebih mudah terbentuk secara wajar. Sementara pada free float rendah maka transaksi tipis, sehingga spread bid-ask lebar, harga pun mudah digoreng (volatile).

Saham dengan free float rendah rawan cornering atau digoreng oleh pihak tertentu. Sehingga investor ritel biasanya menghindari saham yang terlalu mudah dimainkan harganya.

Sementara pada free float besar menunjukkan bahwa kepemilikan saham lebih tersebar, tidak hanya dikuasai segelintir pihak. Hal ini membuat perusahaan terlihat lebih terbuka (market friendly) bagi investor publik.

Dari 22 emiten yang baru saja melakukan IPO pada tahun ini, sebagian tercatat telah memiliki free float yag tinggi.

Berdasarkan data di atas, 12 emiten yang baru IPO hari ini sudah memiliki free float 20% lebih.

emiten yang memiliki free float kecil memang bisa menciptakan kenaikan harga yang signifikan karena mudahnya untuk digoreng, hal ini terjadi pada saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dengan free float 9,97% bisa mencatatkan kenaikan harga saham mencapai 652,63%.

Namun, tidak selalu saham dengan free float kecil, harga saham ikut melesat. Hal ini terjadi pada PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) dengan free float hanya 10% akan tetapi harga sahamnya justru terkoreksi hingga 32,43%.

Sementara itu, emiten yang memiliki free float besar bukan berarti juga tidak mudah digoreng. Jika berkaca pada free float saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dengan masing-masing 43,06% dan 30%, kedua saham tersebut tetap naik masing-masing 2.540% dan 419,57%.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation