China Terus Menumpuk Emas Hingga Puluhan Ton, Mau Krisis?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 September 2025 17:51
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Terpantau beberapa negara masih mengoleksi emas di tengah kenaikan harga sang logam mulia yang melambung tinggi. Sepanjang tahun ini, harga emas dunia telah melesat 35%.

Di saat harga emas melesat tajam, beberapa negara pun memutuskan untuk melakukan penjualan cadangan emasnya.

Hingga perdagangan Kamis (4/9/2025) pukul 17.06 WIB, harga emas dunia/XAU melemah 0,54% di level 3.539,46. Jika hingga penutupan berada di zona merah, maka hal ini memutus penguatan emas yang telah terjadi selama tujuh hari beruntun.

Berdasarkan data World Gold Council yang rilis pada 3 September 2025, terdapat sembilan negara yang menambah cadangan emasnya dan empat menjual cadangan emasnya pada periode Juli 2025.

Bank sentral Kazakhstan menjadi pembeli emas terbesar pada periode tersebut mencapai 2,6 ton. Disusul oleh Turki menambah emasnya sebesar 2,3 ton. Sementara China pembeli ketiga terbesar pada Juli mencapai 1,9 ton.

China membeli emas sejak November 2024 atau selama sembilan beruntun dengan total 36,1 ton. Langkah China ini berbarengan dengan terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 5 November 2024. China terus menumpuk emas di tengah perang dagang dengan AS.

Dari sisi penjualan, bank sentral Qatar menjual cadangan emasnya per Juli 2025 sebanyak 0,9 ton, Uzbekistan mengurangi 0,6 ton, Yordania membuang 0,3 ton dan Polandia mengurangi porsinya 0,1 ton.

Dari aksi jual beli emas oleh beberapa bank sentral, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan cadangan emas terbanyak di dunia mencapai 8.133,5 ton. Sementara posisi China berada di urutan ke-7 dengan cadangan emas sebanyak 2.300,4 ton, dan dibawah urutan ke-9 terdapat India dengan cadangan emas sebanyak 880 ton. Adapun Indonesia di urutan ke-46 sebanyak 78,6 ton.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation